Rabu, 1 Oktober 2025

Pemilu 2024

Cak Imin Sambangi Kediaman Prabowo Subianto, Bahas Koalisi?

Cak Imin terlihat mengunjungi kediaman Prabowo Subianto pada Sabtu (18/6/2022) di Kertanegara, Jakarta Selatan. Apakah bahas koalisi?

Editor: Inza Maliana
Tangkap layar YouTube Kompas TV
Cak Imin saat akan memasuki kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (18/6/2022) malam. Apakah membahas koalisi? 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyambangi kediaman Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada Sabtu (18/6/2022) malam.

Berdasarkan pantauan Tribunnews di YouTube Kompas TV, Cak Imin menumpangi mobil SUV berwarna hitam dan terlihat memasuki kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Cak Imin mengungkapkan kunjungannya ke kediaman Prabowo Subianto untuk bersilaturahmi.

Kemudian, ketika ditanya apakah Partai Gerindra akan berkoalisi dalam Koalisi Semut Merah, Cak Imin belum mengetahui.

“Namanya Pemilu sudah setahun lagi, ya silaturahmi. Gak tahu (soal Partai Gerindra berkoalisi dengan Semut Merah) wong kita silaturahmi.”

“Ya janjian (kunjungan ke kediaman Prabowo Subianto) udah lama tapi baru sempat sekarang,” ujarnya.

Baca juga: Berkunjung ke Hambalang, Prabowo Ajari Gibran Berkuda

Baca juga: Sindiran Cak Imin ke Menteri Baru Karena Tak Dapat Jatah Menteri? Ini Kata Ketua Komisi VI DPR

Hingga berita ini diturunkan, Cak Imin masih melakukan kunjungan secara tertutup di kediaman Prabowo Subianto.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mendatangi kediaman Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022) malam.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mendatangi kediaman Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022) malam. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, PKB dan PKS membentuk koalisi dengan sebutan Koalisi Semut Merah.

Koalisi ini dilakukan dalam rangka menyongsong Pemilu 2024 mendatang.

Adapun koalisi kedua partai politik (parpol) itu diumumkan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dan Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022).

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid berharap dengan adanya koalisi ini diharapkan dapat menghadirkan kesejukan dan warna baru menjelang Pemilu 2024.

“Karena awal, kita semuanya berharap jangan banyak curiga. Jangan negatif thinking, ini sedang apa, sedang mau apa. Kita positif thinking, ada nanti hasilnya menjadi baik,” kata Jazilul.

Wakil Ketua MPR RI ini menjelaskan awal mula terbentuknya nama Semut Merah pada koalisi ini. Itu berawal ketika PKB diundang pada acara Milad ke-20 PKS.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri) bersama Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar (tengah) saat mengumumkan Koalisi Semut Merah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022).
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri) bersama Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar (tengah) saat mengumumkan Koalisi Semut Merah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022). (Ist)

Dalam acara tersebut, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, disebut menyambut pertemuan dengan PKS.

“Tentu kami PKB sangat positif thinking ketika ketua umum diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato, kita sekarang bertemu, tanpa curiga dan was was,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan semut merah menyimbolkan masyarakat kecil. Selain itu, dia bilang semut ini punya harapan dan mampu melawan sesuatu yang lebih besar.

“Ini kita orang kecil kecil, makanya kemarin saya bilang gini, kita koalisi semut semut aja lah. Kalau suit itu menang dibanding gajah. Saya bilang koalisi semut merah supaya gigitnya ya, meskipun kecil, kita bisa mengusung ke mana-mana. Dan semut juga simbol rakyat, ya simbol masyarakat,” katanya.

Sebab menurut dia, masyarakat dua tahun belakangan ini sudah cukup terpuruk dengan kondisi pandemi Covid-19.

“Yang diinginkan masyarakat hidup perut kenyang, anak-anak bisa sekolah, kesehatan terjamin, masa depan Indonesia terjaga. Saya pikir itu yang menjadi kita bertemu siang hari ini.”

Jazilul menilai, baik PKB maupun PKS memiliki basis massa yang mirip, yakni punya kesamaan persepsi soal keagamaan.

Itu pula lah, kata dia, yang membut kedua parpol ini bergabung. Jazilul menilai, pada Pilpres periode lali, masyarakat terpecah belah dan terdapat pula polarisasi.

“Makanya selalu saya bilang, untuk menyelesaikan semua ini mari kita duduk. Kalau PKS dan PKB duduk, politik identitas hilang. Pembelahan ilang, polarisasi hilang, Kadrun Kadrun apa cebong Cebongan hilang,” tutur Jazilul.

Gerindra: Segala Kemungkinan Terbuka

Partai Gerindra menyatakan keterbukaannya untuk menjalin kerja sama atau berkoalisi dalam menyambut pertarungan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, termasuk dengan Koalisi Semut Merah besutan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penjajakan dengan beberapa partai lain termasuk PKS dan PKB.

"Segala kemungkinan masih sangat terbuka koalisi dengan PKS, PKB atau partai yang lainnya, dan kami terus menjalin komunikasi yang baik dengan semua partai politik," kata Habiburokhman saat dikonfirmasi awak media, Selasa (14/6/2022).

Kendati demikian, dirinya tak mau berspekulasi lebih jauh perihal bergabung dengan koalisi.

Sebab kata dia, segala sesuatunya nanti diyakini akan berjalan dinamis.

Terpenting yang masih dan terus dilakukan pihaknya saat ini menjalin hubungan yang baik di antara partai-partai politik.

"Soal koalisi itu mirip-mirip jodoh, kita bisa berharap atau diharapkan, tetapi jadi atau tidak ya tergantung Yang Maha Kuasa, yang penting hubungan tetap baik," ucapnya.

Tak hanya itu, dia juga mengaku hingga saat ini komunikasi antara Gerindra dengan dengan PKS berjalan baik, mengingat sebelumnya sempat berbeda pandangan pasca Pilpres 2019.

Seperti kita ketahui, keduanya saat sebelum Pilpres 2019 berada dalam koalisi yang sama untuk mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Namun, pasca dinyatakan kalah dari pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, Gerindra malah bergabung dengan kabinet kerja Jokowi-Maruf.

"Kami menghormati (keputusan) PKS dan komunikasi antara kami juga baik," ujar dia.

Hanya saja Habiburokhman masih enggan menyatakan lebih jauh perihal rencana Partai Gerindra dalam waktu dekat ini dalam menyongsong Pemilu 2024.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Naufal Lanten/Rizki Sandi Saputra)

Artikel lain terkait Koalisi Partai Politik

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved