Polisi Tembak Polisi
Komnas HAM Tanggapi soal Brigadir J Ditembak dari Belakang Kepala
(Komnas HAM) menanggapi soal pernyataan yang menyebut Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, ditembak dari belakang kepala.
Penulis:
Fersianus Waku
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menanggapi soal pernyataan yang menyebut Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, ditembak dari belakang kepala.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan pihaknya tak masuk ke dalam perdebatan soal itu.
Sebab, Komnas HAM harus melakukan tahapan pemeriksaan, seperti uji balistik dan Inafis.
"Tanya kepada yang ngomong saja. Kami tidak mau masuk dalam ruang itu karena tahapannya memang harus kami lalui, balistik dengan Inafis dan sebagainya nanti ngecek," kata Choirul di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Choirul menuturkan Komnas HAM akan terus meminta keterangan untuk mengecek apakah ada yang bertentangan dari logika peristiwa yang satu dengan lainnya.
"Dari titik itulah kami bisa menilai, sekarang belum bisa," ujarnya.
Menurutnya Choirul agenda pemeriksaan uji balistik itu bakal digelar pada Jumat (5/8/2022) di Kantor Komnas HAM.
"Jumat pagi untuk balistik," ungkapnya.
Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyoroti soal narasi tewasnya kliennya akibat baku tembak.
Hal ini terkait dengan temuan adanya luka tembak di bagian belakang kepala yang menembus ke hidung.
Menurutnya, jika memang terjadi baku tembak antaran Brigadir J dengan Bharada E seperti yang disebutkan selama ini, harusnya posisi keduanya berhadap-hadapan.
"Ya pasti dong kan pelurunya tadi cuma empat. kata Karo Penmas peluru cuman empar yang ditembakkan kan lima yang kena kan empat di kepala, berarti kan dari belakang bukan tembak menembak ya kalau tembak menembak kan hadap-hadapan," kata Kamaruddin kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Komnas HAM Sebut Uji Balistik Bakal Buktikan Brigadir J Mati Karena Ditembak, Disiksa atau Tidak
Dia menyindir jika pistol milik Polri kini sudah canggih. Peluru itu bisa memutar balik setelah ditembak dari depan.
"Nah ini ditembak dari depan kena belakang (kepala) berarti peluru pintar Polri sudah hebat. Ajudan-ajudan sudah punya peluru pintar, ditembak dari depan mutar balik kena belakang (kepala) kan begitu," paparnya.
Pihak Brigadir J Beberkan Hasil Autopsi Ulang