Selasa, 2 September 2025

Polisi Tembak Polisi

Mahfud MD Blak-blakan soal Kasus Ferdy Sambo: Singgung Kemarahan Jokowi hingga Kelompok FS di Polri

Menko Polhukam Mahfud MD blak-blakan mengenai kasus Ferdy Sambo. Ia menyinggung soal kemarahan Jokowi hingga kelompok FS di Polri.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Endra Kurniawan
Kolase Tribunnews.com
Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) blak-blakan mengenai kasus Ferdy Sambo (kanan). Ia menyinggung soal kemarahan Jokowi hingga kelompok FS di Polri. 

"Kasus Sambo ini disembunyikan dari Kapolri oleh orang-orang Sambo, sehingga Kapolri agak lambat," katanya.

Bahkan, kata Mahfud, Kapolri juga disebut olehnya sempat kesulitan mengungkap kasus lain yang menyeret personel Polri.

Ia mengungkapkan hal seperti ini dapat terjadi lantaran adanya kelompok-kelompok punya kuasa.

"Kenapa Kapolri itu tidak selalu mudah menyelesaikan masalah? Padahal secara formal ini menguasai, tapi ada kelompok-kelompok yang menghalangi. Termasuk kasus ini (tewasnya Brigadir J) kan," jelasnya.

5. Sosok Ferdy Sambo Ditakuti

Masih dalam video itu, Mahfud MD mengatakan, Ferdy Sambo ternyata ditakuti di internal Polri.

Bahkan jenderal bintang tiga disebut takut terhadap mantan Kapolres Purbalingga ini.

"Saya juga dengar, pada takut kan (dengan Sambo). Bahkan, bintang tiga pun enggak bisa lebih tinggi dari dia. Meskipun secara struktural iya," ujarnya.

Baca juga: KPK Masih Verifikasi Laporan Dugaan Penyuapan Irjen Ferdy Sambo

6. Karangan soal Drama Pelecehan

Mahfud MD menilai drama pelecehan seksual yang dikarang dan disampaikan dalam kasus tewasnya Brigadir J sebagai hal menjijikan.

"Itu karangan, tapi menjijikkan gitu, hanya orang dewasa yang bisa itu," ujar Mahfud MD.

"Sama juga ketika Sambo mengatakan ada upaya perkosaan di Magelang, ya menjijikkan."

"Lagi cerita-ceritanya yang menyertai itu drama-dramanya itu menjijikan," tegas Mahfud MD.

Oleh karena itu, Mahfud sempat mengatakan hal tersebut biar dikonstruksi oleh Polri.

"Kita cerita ndak cerita itu, toh itu tidak terlalu penting gitu," ucapnya.

"Tapi sebenarnya kata menjijikan itu dalam konteks, cerita-ceritanya seperti cerita porno yang brutal lah sehingga saya bilang begitu, kesaksian-kesaksian itu, faktanya saya tidak tahu."

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Yohanes Listyo/Malvyandie Haryadi) (Kompas.tv)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan