Pemilu 2024
Buyar Winarso: Tak Berlebihan Jika PAN Targetkan Raih 64 Kursi DPR Pada Pemilu 2024
Partai Amanat Nasional (PAN) membirukan Senayan pada momentum ulang tahun ke-24 di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.
Penulis:
Toni Bramantoro
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) membirukan Senayan pada momentum ulang tahun ke-24 di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.
Logo matahari putih yang bersinar cerah dengan latar belakang biru, merupakan simbol PAN menuju pencerahan masa depan Indonesia yang lebih baik.
“Selamat ulang tahun ke-24 kepada PAN. Saya merasakan denyut partai yang berbeda tahun ini,” kata Buyar Winarso, kader PAN Jakarta, Selasa (24/8/2022).
Buyar Winarso adalah Bupati Kebumen 2010 – 2015 yang (antara lain) diusung PAN. Ia mengikuti pasang surut PAN, sejak dideklarasikan 23 Agustus 1998 di Bogor, oleh Amien Rais dan kawan-kawan.
“Pertama kali ikut Pemilu pada 1999, PAN berhasil meraup 7,4 persen suara pemilih nasional dan menempatkan 34 wakil rakyat di DPR RI. Secara positioning, jelas belum menjadi partai papan atas, tetapi sejarah tak bisa memungkiri peran PAN dalam memotori ‘poros tengah’ saat pemilihan presiden,” tuturnya.
Memang, dalam perjalanannya, PAN tidak menunjukkan grafik naik yang konsisten. Ia pernah terpuruk pada Pemilu 2009. Akan tetapi, hingga Pemilu 2019, PAN mampu bertahan dalam posisi medioker.
“Saya melihat, Pemilu 2024 mendatang, sinar matahari putih akan kembali cerah. Perolehan suara akan naik signifikan. Faktor utama kenaikan suara PAN terletak pada ketajaman menangkap momentum, terutama dari Ketua Umum-nya, Zulkifli Hasan,” kata Wabendum DPP PAN 2015-2020 itu.
Buyar Winarso mengutip makna logo PAN berupa simbol matahari bersinar terang. Sebuah logo yang bermakna merefleksikan matahari sebagai sumber cahaya dan sumber kehidupan.
Adapun warna putih, sebagai ekspresi kebenaran, keadilan, dan semangat baru.
“Kita tentu masih ingat, betapa tahun 1997, pendiri PAN membuat analisis generasi muda Indonesia saat itu sangat menghendaki perubahan dan penyegaran kepemipinan,” jelasnya.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, yang memimpin sejak 2015 dikatakannya adalah duplikat Amien Rais dalam beberapa hal.
“Setidaknya saya satu periode menjadi petugas partai di bawah kepemimpinan beliau. Sangat taktis dan matang. Manuvernya bergabung dengan Koalisi Indonesia Baru, menurut saya adalah langkah cerdas sebagai politisi. Sekalipun, atas kebijakannya ia harus berseberangan dengan Amien Rais,” kata pria kelahiran Alian, Kebumen itu.
Baca juga: Legislator PAN Sebut Pengungkapan Kasus Pembunuhan Brigadir J Bukan Prestasi
Buyar Winarso mengaku masih menjalin komunikasi dengan Zulkifli Hasan. Baik sebelum masuk kabinet (sebagai Menteri Perdagangan), maupun setelah masuk kabinet.
“Hanya dalam hitungan minggu, harga minyak goreng bisa turun drastis. Itu prestasi yang tak bisa dikesampingkan dan langsung dirasakan rakyat,” ujarnya.
Tidak heran jika momentum ulang tahun PAN yang ke-24 tahun 2022, adalah momentum strategis untuk menuju sukses partai pada Pemilu 2024.
“Saya melihat, persiapan menghadapi Pemilu 2024 sudah mulai dilakukan dengan antara lain membentuk juru bicara muda dari kalangan milenial dan generasi Z. Itu adalah bentuk aktualisasi program partai sekaligus menyiratkan regenerasi partai,” urai Buyar Winarso.
Zulhas, dalam banyak kesempatan menyampaikan, generasi milenial dan generasi Z merpakan pemimpin Indonesia saat ini. Jumlah mereka hamper 54 persen dari populasi penduduk Indonesia. Bahkan, pada Pemilu 2024, jumlah pemilih di bawah 40 tahun, mencapai 60 persen lebih.
Terlebih positioning PAN yang menjalankan fungsinya sebagai jembatan antara pemerintah dan para tokoh Islam. PAN juga bertekad merajut kembali persaudaraan yang sempat terkoyak akibat perbedaan pilihan politik dalam Piplres 2019.
Baca juga: HUT ke-24 PAN, Airlangga: Semangat Kolaborasi Birukan Langit Indonesia
Sebuah positioning yang lagi-lagi merupakan aspirasi rakyat Indonesia.
“Jadi kalau PAN menargetkan bisa meraih 64 kursi atau 11 persen dari total kursi DPR pada Pemilu 2024, rasanya tidak berlebihan,” seloroh Buyar Winarso.