Kamis, 21 Agustus 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Netizen di Twitter: Korban Meninggal di Rusuh Arema FC Vs Persebaya Bertambah Jadi 153 Orang

Jumlah supporter Aremania yang meninggal dalam insiden rusuh pasca tanding derby Arema FC Vs Persebaya Surabaya diyakini kuat terus bertambah.

Penulis: Choirul Arifin
Surya Malang/Purwanto
Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini polisi menembakkan gas air mata dan 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas. Namun netizen di Twitter menyebut korban bertambah menjadi 153 orang tewas. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah supporter Aremania yang meninggal dalam insiden rusuh pasca tanding derby Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu malam 1 Oktober 2022 diyakini kuat terus bertambah.

Meski begitu, data pasti masih simpang siur.

Netizen pemilik akun @damsaaak mengutip informasi dari Komunitas Peduli Malang mengabarkan korban tewas bertambah jadi 153 orang per Minggu pagi ini, 2 Oktober 2022.
Kabar ini disampaikan pemilik akun twitter damsaak dua jam tadi sebelum artikel ini ditulis.

Mengutip dari Komunitas Peduli Malang, dia menyebut korban tewas mencapai 9 orang dengan menyertakan foto catatan tulisan tangan di atas kertas putih. \

Rinciannya, korban meninggal di RS Wafa 101 orang, di RS Teja 34 orang dan di RSSA 2 orang, total 137 orang suporter tewas.

Kemudian korban tewas yang sempat dibawa ke Klinik Sakabila mencapai 4 orang tewas, Hasta Husada 4 orang meninggal dan di Mitra Delima orang. Dengan demikian total korban meninggal 149 orang.

Namun belakangan korban meninggal setelah dirawat di RS Madiva Husada bertambah lagi 4 orang, total korban meninggal menjadi 53 orang berdasar data unggahan di twitter sekitar pukul 05.37 pagi tadi.

Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyatakan korban meninggal mencapai 127 orang termasuk 2 diantaranya polisi yang mengamankan pertandingan.

Menurut Nico, kerusuhan diduga dipicu rasa kekecewaan sejumlah suporter Aremania terhadap hasil kekalahan Arema FC melawan Persebaya dengan skor 2-3.

Baca juga: 10 Mobil Polisi Hancur Saat Rusuh Tanding Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan

"Selama pertandingan tidak ada masalah. Masalah terjadi ketika usai pertandingan. Penonton kecewa melihat tim Arema FC kalah."

"Apalagi ini sebelumnya Arema FC tidak pernah kalah di kandang sendiri melawan Persebaya dalam beberapa tahun terakhir," ujar Nico saat gelar rilis di Polres Malang, Minggu (2/3/2022) dini hari.

Nico menambahkan, motif para suporter Arema FC turun ke lapangan juga dengan maksud berusaha mencari pemain dan official Arema FC.

"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," tuturnya.

Tak ingin kejadian kericuhan menjadi runyam, Nico menerangkan jika petugas pengamanan kemudian melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan.

Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.

Baca juga: PSSI Kirim Tim Investigator ke Malang Pasca Rusuh Suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan

"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata. Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," papar Nico.

Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini polisi menembakkan gas air mata dan 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas.

Penumpukan suporter kemudian memicu berdesakan hingga membuat tragedi maut tersebut terjadi.

Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini polisi menembakkan gas air mata dan 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas.
Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini polisi menembakkan gas air mata dan 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas. (Surya Malang/Purwanto)

"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen."

"Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," kata Nico.

Peristiwa berdesakannya para suporter ditambah dengan adanya gas air mata harus dibayar mahal.

Baca juga: Pentolan Bonek Larang Fans Konvoi Rayakan Kemenangan Persebaya Vs Arema FC

Insiden tersebut membuat 127 nyawa melayang. Dua korban tewas di antaranya anggota Polri.

"Dalam peristiwa tersebut 127 orang meninggal dunia. Dua di antaranya anggota Polri. Yang meninggal di stadion ada 34 sisanya di rumah sakit saat upaya proses penolongan. Selain itu, 180 orang masih dalam proses perawatan dilakukan upaya penyembuhan," ungkap Nico.

Nico menduga kuat salah satu penyebab jatuhnya korban lantaran kehabisan oksigen akibat berdesakan.

"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen."

"Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," jelasnya.

Sementara itu, kerusakan juga menyasar kendaraan yang ada di Stadion Kanjuruhan. Paling banyak menyasar kendaraan dinas polisi.

"Kendaraan yang rusak diserang berjumlah 13 mobil rusak, 10 di antaranya mobil dinas Polri. Sisanya mobil pribadi," ucap Nico.

Menurut Nico, dari 40 ribu penonton yang hadir, tidak semuanya anarkis dan kecewa.

"Hanya sebagian 3000-an yang turun ke lapangan sedangkan yang lain tetap di tribun stadion."

"Ini saya mau menyampaikan kalau semuanya taat mengikuti aturan maka kami akan melaksanakannya dengan baik," jelas Nico.

Nico juga menyakini tindakan yang dilakukan petugas termasuk penembakan gas air mata dilakukan karena adanya respon terhadap kelakuan suporter.

"Semua ini ada sebab akibatnya, kami akan menindaklanjuti dan sekali lagi kami mengucapkan belasungkawa kita akan melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi tragedi lagi," ujarnya.

Suporter Arema FC Kecewa Berat

Arema FC harus menelan pil pahit dalam Derby Jatim pekan 11 Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang, usai kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.

Dalam pertandingan yang sangat sengit, Arema FC yang terus menekan sejak awal babak pertama justru kebobolan 0-2 lewat gol Silvio Junior menit 8 dan gol Leo Lelis menit 33.

Arema FC baru bisa membalas ketertinggalan lewat gol yang dicetak oleh Abel Camara menit 42 dan tendangan penalti Abel Camara menit 47.

Di babak kedua, Bajul Ijo kembali mencetak gol dan itu menjadi gol kemenangan Bajul Ijo setelah 23 tahun tak pernah menang di kandang Singo Edan.

Gol kemenangan 2-3 Persebaya dicetak Menit 51 oleh Sho Yamamoto. Sejatinya Arema FC sudah berupaya menyamakan kedudukan dengan melakukan pergantian pemain.

Sayangnya taktik yang diracik Javier Roca tak mampu mengalahkan taktik yang diracik Aji Santoso pelatih Persebaya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan