Sabtu, 6 September 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Kesaksian Penonton saat Tragedi Kanjuruhan: Brimob Tolak Bantu 3 Suporter Wanita Arema yang Pingsan

Kesaksian diungkapkan oleh salah satu penonton saat tragedi Kanjuruhan. Ia menyebut ada anggota Brimob menolak membantu tiga suporter yang pingsan.

AFP/STR
Dalam foto yang diambil pada 1 Oktober 2022 ini, sekelompok orang menggendong seorang pria usai pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. - Sedikitnya 127 orang tewas di sebuah stadion sepak bola di Indonesia pada akhir 1 Oktober ketika para penggemar menyerbu lapangan dan polisi merespons dengan gas air mata, yang memicu penyerbuan, kata para pejabat. Kesaksian diungkapkan oleh salah satu penonton saat tragedi Kanjuruhan. Ia menyebut ada anggota Brimob menolak membantu tiga suporter yang pingsan. (Photo by AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu penonton saat tragedi di Stadion Kanjuruhan berinisial U menyaksikan adanya penolakan dari anggota Brimob untuk membantu ketika ada wanita yang pingsan.

U menduga wanita tersebut pingsan lantaran efek dari gas air mata yang ditembakkan oleh anggota polisi.

Wanita tersebut, katanya, merupakan salah satu suporter Arema FC.

Ia menceritakan pada saat tragedi terjadi, wanita yang pingsan itu dibopong oleh tiga pria yang juga suporter Arema FC

Ketika dibopong, ketiga pria itu meminta bantuan kepada anggota Brimob yang berjumlah empat orang.

Pada saat yang sama, ujarnya, di dekat anggota Brimob itu terdapat mobil ambulans.

Baca juga: 3 Rekomendasi TGIPF Kanjuruhan: Penjatuhan Sanksi hingga Sinkronisasi Aturan FIFA

Namun, bukannya membantu, U menyaksikan anggota Brimob itu justru menolak untuk membantu wanita yang pingsan itu.

"Di depan bangku pemain dijaga Brimob empat orang. Jadi sudah keadaan genting seperti itu, suporter wanita tadi yang dalam keadaan pingsan, digotong oleh empat orang saudaranya suporter Arema, itu ditolak sama pihak Brimob," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di YouTube YLBHI pada Rabu (5/10/2022).

U mengatakan penolakan dilakukan dengan cara mendorong ketiga pria yang membopong wanita pingsan tersebut dengan tameng.

Menurutnya, penolakan untuk membantu lantaran suporter melakukan bentrok dengan anggota kepolisian.

Bahkan ia mendengar bahwa anggota Brimob tersebut mengatakan kepada ketiga Aremania itu agar tidak usah meminta bantuan kepadanya.

"Saya amati sangat jelas, seolah-olah bahasa mereka (anggota Brimob) 'Kamu tadi bentrok dengan saya, sekarang walaupun saudaramu wanita sedang pingsan, kamu gak usah minta tolong saya."

"Saya tahu ekspresi mereka mendorong, jangan dekati mobil saya. Si Brimob itu bilang begitu satu kali," ujarnya.

Setelah ditolak, U tidak mengetahui lagi kondisi dari wanita yang pingsan tersebut.

"Itu pun saya nggak tahu hasil akhirnya selamat atau tidak," ujar U.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan