Kamis, 28 Agustus 2025

Polisi Tembak Polisi

Saat Ridwan Soplanit Telepon Tim Olah TKP Usai Yosua Tewas, Ferdy Sambo: Nggak Usah Ribut-Ribut Dulu

Ferdy Sambo meminta Ridwan Soplanit tidak ribut-ribut saat hendak menghubungi tim olah TKP usai Brigadir  J tewas.

Warta Kota/YULIANTO
Terdakwa Ferdy Sambo menghadiri sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Sidang Ferdy Sambo dan Putri akan berlanjut ke tahap pembuktian. Sidang lanjutan ini diputuskan setelah majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak nota keberatan atau eksepsi Sambo dan Putri Candrawathi. Untuk pertama kalinya usai pembunuhan Yosua Ferdy Sambo dan Putri akan bertatap muka dengan keluarga Yosua di persidangan. Ferdy Sambo meminta kepada eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit untuk tidak ribut-ribut saat hendak menghubungi tim olah TKP usai Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas. Warta Kota/YULIANTO 

"Pak Kadiv Propam manggil saya 'kasat sini kamu'. Lalu berjalan masuk ke dalam rumah," kata Ridwan dalam persidangan atas terdakwa AKP Irfan Widyanto di PN Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Ditunjuk Jadi Pengacara Ridwan Soplanit, OC Kaligis Hadir saat Kliennya Bersaksi di Persidangan

Ridwan menyatakan saat itu dirinya melihat bahwa wajah Ferdy Sambo tampak murung.

Namun, saat itu dirinya masih belum mengetahui adanya kejadian tewasnya Brigadir J.

"Saat itu beliau mengarahkan lewat garasi. Saat itu saya lihat Pak FS itu mukanya sedikit murung," jelas Ridwan.

Tak hanya Sambo, Ridwan menyaksikan ada 4 orang lainnya saat dirinya tiba di rumah dinas. Mereka adalah Adzan Romer, Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Prayogi dan Kuat Maruf.

Saat itu, kata Ridwan, mereka semua dalam kondisi tegang. Mereka semua berdiri dan terdiam setibanya dirinya sampai di rumah Ferdy Sambo.

"Saya lihat sepintas tapi semuanya dalam posisi tegang. Terpaku tidak dengan posisi santai semua falam posisi berdiri. Jadi tidak santai dengan gaya gaya lain saya lihat diam semua," ungkap Ridwan.

Baca juga: Ferdy Sambo Menangis di Hadapan Eks Kasat Reskrim Polres Jaksel Usai Bunuh Brigadir J

Ridwan menyatakan bahwa baru menyadari adanya tidak beres ketika diajak masuk ke dalam rumah dinas Ferdy Sambo.

Di sana, dirinya melihat jenazah Brigadir J dalam kondisi terkelungkup.

"Saya lihat sudah ada Yoshua sudah tergeletak di bawah. Posisinya terkelungkup menghadap ke lantai," jelas Ridwan.

Lebih lanjut, Ridwan kemudian menyatakan Ferdy Sambo bilang bahwa jenazah yang tergeletak itu merupakan ajudannya Brigadir J. Sambo disitu menyatakan bahwa Brigadir J tewas dalam insiden tembak menembak.

"Saat itu beliau menyampaikan ada tembak menembak antara anggota saya yang bekerja sama beliau yang menembak dari atas itu Richard dan yang tergeletak itu Yoshua," bebernya.

Baca juga: Ditelepon Usai Brigadir J Dieksekusi, AKBP Ridwan Soplanit: Ferdy Sambo Mukanya Murung

Tak hanya jenazah, Ridwan mengaku pihaknya juga melihat adanya pecahan kaca hingga beberapa lubang di dinding dan tangga.

Selain itu, dirinya juga melihat senjata dan peluru yang tergeletak.

"Saya ada mayat pecahan kaca retakan cermin kemudian ada tembakan di beberapa lubang pada dinding di tangga. Ada selongsong peluru dan senjata yang tergeletak ada 1 senjata," pungkasnya

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan