Senin, 13 Oktober 2025

Berita Populer Hari Ini

Populer Nasional: Kabareskrim Sindir Sambo dan Hendra | KSAL Yudo Dicalonkan Jadi Panglima TNI

Berita populer nasional: Kabareskrim sindir Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan, hingga KSAL Yudo Margono dicalonkan jadi Panglima TNI.

TRIBUNNEWS.com ISTIMEWA/JEPRIMA
Kabareskrim Agus Andrianto dan Ferdy Sambo. Berita populer nasional: Kabareskrim sindir Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan, hingga KSAL Yudo Margono dicalonkan jadi Panglima TNI. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini berita populer nasional Tribunnews.com.

Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto, akhirnya buka suara soal tudingan ia terlibat kasus tambang ilegal Ismail Bolong.

Ia membantah tudingan tersebut, juga melontarkan sindiran untuk mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, dan eks Karopaminal Divpropam, Hendra Kurniawan.

Sementara itu, KSAL Laksamana Yudo Margono disebut-sebut menjadi calon kuat Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.

Menanggapi isu tersebut, Yudo Margono mengaku siap jika memang ditunjuk menjadi Panglima TNI.

Dirangkum Tribunnews.com, Sabtu (26/11/2022), simak berita populer nasional selama 24 jam terakhir:

Baca juga: AKBP Ari Cahya Mengaku Tak Berani Tanya ke Sambo Soal Kejadian Tewasnya Brigadir J: Dia Kadiv Propam

1. Kabareskrim Bantah Terlibat Tambang Ilegal: Kematian Kasus Brigadir Yosua Aja Mereka Tutupi!

Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto, akhirnya angkat bicara soal pengakuan Ismail Bolong yang menyeret namanya dalam dugaan menerima setoran dari hasil tambang ilegal di Kalimantan Timur.

Selain itu, Agus juga menjelaskan soal beredarnya Laporan Hasil Penyelidikan (LHP) Divisi Propam Polri.

Komjen Agus pun memberikan pembelaan melalui keterangan tertulis kepada Tribunnews.com.

Awalnya, Agus membantah soal keterlibatannya dalam dugaan menerima setoran dari hasil tambang ilegal di Kalimantan Timur.

Sebaliknya, tuduhan Ferdy Sambo dan Hendra Kurniwan terkait keterlibatannya dinilai tidak benar.

Baca selengkapnya >>>

2. Terungkap Alasan Jaksa Erna Normawati Tak Lagi Hadir di Sidang Putri Candrawathi

Erna Normawati di PN Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2022) (kiri), dan Erna Normawati saat menjabat Kajari Denpasar (kanan).
Erna Normawati di PN Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2022) (kiri), dan Erna Normawati saat menjabat Kajari Denpasar (kanan). (Tangkap Layar YouTube Kompas TV, TribunBali)

Kejaksaan Agung (Kejagung) buka suara mengenai ketidakhadiran Jaksa Erna Normawati dalam persidangan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Babak Baru Pengakuan Ismail Bolong, Kabareskrim Buka Suara, Sindir Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan

Erna Normawati menjadi sorotan setelah menjadi Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Jaksa Erna Normawati dikenal karena ketegasannya dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J untuk menjawab nota keberatan Putri Candrawathi.

Ketua Umum Peradi, Otto Hasibuan, menyebut Jaksa Erna Normawati dan tim dalam sidang Putri Candrawathi tiba-tiba ditarik Kejaksaan Agung.

“Ya saya memang dengar di luaran ada mengatakan bahwa ada satu tim Jaksa katanya, tiba-tiba tidak lagi menjadi Jaksa di dalam kasusnya PC (Putri Candrawathi) ya kan gitu ya."

Baca selengkapnya >>>

3. Keluarga Brigadir J Minta Jaksa Erna Hadir Lagi di Sidang Putri Candrawathi, Kejagung Buka Suara

Erna Normawati di PN Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2022) (kiri), dan Putri Candrawathi saat menjalani sidang dakwaan kasus pembunuhan berencana Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Kamis, (kanan).
Erna Normawati di PN Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2022) (kiri), dan Putri Candrawathi saat menjalani sidang dakwaan kasus pembunuhan berencana Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Kamis, (kanan). (Tangkap Layar YouTube Kompas TV, Tribunnews/Irwan Rismawan)

Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk kembali menghadirkan Jaksa Erna Normawati di sidang terdakwa Putri Candrawathi.

Erna Normawati menjadi Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Jaksa Erna Normawati dikenal karena ketegasannya saat menjawab nota keberatan atau eksepsi Putri Candrawathi.

Baca juga: Soal Surpres Calon Panglima TNI, Pengamat: Kalaupun Ada Perubahan, Kita Tidak Tahu Pasti

Namun, beberapa waktu terakhir, Erna Normawati tidak hadir dalam persidangan kasus tersebut.

Ketidakhadiran Jaksa Erna Normawati di sidang Putri Candrawathi, dipertanyakan oleh pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak.

Baca selengkapnya >>>

4. KSAL Yudo Margono Dicalonkan Jadi Panglima TNI, Kini Siapkan Diri untuk Fit and Proper Test

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono. (Ist)

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, disebut menjadi calon kuat sebagai Panglima TNI.

Laksamana Yudo Margono dikabarkan akan menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022 mendatang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut telah menunjuk Laksamana Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI.

Mengenai kabar tersebut, Laksamana Yudo Margono pun angkat bicara.

Laksamana Yudo Margono mengatakan, dirinya baru saja ditunjuk sebagai calon Panglima TNI.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Laksamana Yudo Margono Diyakini Dapat Lanjutkan Reformasi di Tubuh TNI

5. Soal Isu Suap Ismail Bolong Cs, Pakar Hukum: Aneh, Kenapa Baru Muncul Sekarang Ya?

Foto Hendra Kurniawan dan Ismail Bolong.
Foto Hendra Kurniawan dan Ismail Bolong. (Kolase Tribunnews)

Tudingan terhadap Kabareskrim Komjen Agus Andrianto yang menerima suap terkait setoran tambang batubara ilegal oleh Ismail Bolong Cs dinilai aneh.

Isu tersebut juga dipertanyakan mengapa baru muncul saat ini.

"Kenapa baru sekarang ya? terkesan ini jadi sebuah serangan balik. Seolah buruk muka cermin dibelah," kata Pakar Hukum Pidana Andy R Wijaya di Jakarta, Jumat(25/11/2022).

Andy berharap kinerja polisi tidak terpengaruh tudingan suap kepada Kabareskrim.

Menurut Andy, polisi harus tetap kuat, kompak, dan fokus mengungkap kasus-kasus besar yang selama ini menurunkan citra positif Polri di mata masyarakat.

Baca selengkapnya >>>

(Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved