Fraksi PKB Minta Kebijakan Impor Beras Ditinjau Ulang
Nasim Khan meminta pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan impor beras sebanyak 500 ribu ton.
"Lalu panen lagi akan terjadi pada Juli hingga Agustus 2023. Mestinya Pemerintah menyerap beras dari produsen pada periode tersebut, untuk disalurkan secara tertata dengan baik selama setahun," ujar Nasim.
Untuk menyelesaikan persoalan perbedaan data beras yang kerap tidak sinkron.
Nasim mengusulkan agar semua pihak duduk bersama dan meninggalkan ego sektoral.
Selain itu, Nasim juga mengusulkan agar Badan Pangan Nasional memperkokoh sinergitas yang sudah terbangun antar lembaga pemerintah serta bersinergi dengan persatuan penggilingan padi.
"Kami berharap peranan lembaga Pemerintah untuk lebih aktif mendukung ketahanan pangan nasional. Badan Pangan Nasional harus lebih memperkokoh sinergi antara berbagai instansi, misalnya BUMN-BUMD dan Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi Dan Beras Indonesia), berupa kerja sama untuk menghitung setahun, berapa yang dikelola setiap musim panen," kata Nasim.
Sedangkan, untuk menjaga harga pokok penjualan padi, Nasim menyarankan agar pemerintah juga harus memperhatikan nasib petani.
Menurutnya, petani harus mendapatkan perlindungan dan keadilan harga ditengah ongkos produksi yang kian melonjak.
"Kemudian tingkat harga padi ini harga HPP (harga pokok penjualan), ditentukan agar lebih rasional. Sehingga harga itu terasa adil untuk petani, penggiling, dan buat masyarakat ketika sudah menjadi beras," kata Nasim.
Sidang Korupsi Impor Gula, Terdakwa Heran Dituduh Rugikan Negara Padahal Bea Masuk Sesuai Izin |
![]() |
---|
Direksi Jasa Raharja Dukung Program Relaksasi Pajak Kendaraan Bermotor hingga Desember 2025 |
![]() |
---|
Sidang Korupsi Impor Gula, Ahli Pidana Sebut Bea Masuk Bukan Dasar Kerugian Keuangan Negara |
![]() |
---|
Kementan Siap Dukung Rantai Pasok Haji dan Umrah, Sudaryono: Peluang Besar Bagi Petani Indonesia |
![]() |
---|
Perempuan Jadi Garda Terdepan: Sinergi Kementan dan IWAPI Perkuat Ketahanan Pangan Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.