Minggu, 17 Agustus 2025

Kasus Lukas Enembe

Soal Penangkapan Lukas Enembe, MAKI: Bukti KPK Bisa Main Strategi

Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman memberi tanggapan soal penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe pada Selasa (10/1/2023). 

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Sri Juliati
Tangkapan Layar: Kanal Youtube Kemenko Polhukam RI
Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman memberi tanggapan soal penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe pada Selasa (10/1/2023).  

Setelah ditangkap dari restoran, Lukas Enembe lantas dibawa ke Markas Brimob (Mako) Brimob, Kotaraja, Kota Jayapura.

Mendengar informasi tersebut, massa pembela Lukas Enembe langsung menyerbu Mako Brimob.

Massa pro Lukas juga membuat kericuhan di area Bandara Sentani, Papua.

Gubernur Papua Lukas Enembe menaiki pesawat terbang menuju ke Jakart setelah ditangkap di sebuah restoran di Jayapura, Selasa (10/2/2022).
Gubernur Papua Lukas Enembe menaiki pesawat terbang menuju ke Jakart setelah ditangkap di sebuah restoran di Jayapura, Selasa (10/2/2022). (Kompas.com)

Atas kericuhan itu, seorang simpatisan Lukas Enembe dikabarkan meninggal setelah tertembak. 

"Iya benar ada yang tewas tertembak," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Prabowo, ketika dikonfirmasi, Selasa (10/1/2023).

Ignatius mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika Lukas Enembe masih berada di Bandara Sentani untuk dibawa menuju Jakarta.

Pada waktu itu, sejumlah simpatisan Lukas Enembe mencoba memasuki Landasan Udara Bandara Sentani sebagai bentuk protes atas penangkapan Gubernur Papua.

Ignatius menyebut, para pendukung Enembe mencoba melakukan penyerangan terhadap petugas yang mengamankan lokasi Bandara.

Petugas di lapangan sudah memberi tembakan peringatan kepada massa.

Suasana pengamanan Polisi di Bandara Sentani saat penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe, Selasa (10/1/2022)
Suasana pengamanan Polisi di Bandara Sentani saat penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe, Selasa (10/1/2022) (Tribun-Papua.com/ Putri)

Namun, peringatan tersebut, tidak diindahkan oleh simpatisan.

Menurut Ignatius, petugas terpaksa melepaskan tembakan untuk melumpuhkan para simpatisan sehingga mengenai bagian bawah pinggang korban.

Setelah itu, kata Ignatius, korban juga sempat dibawa ke RSUD Yowari untuk mendapatkan perawatan, namun nyawanya tidak dapat tertolong.

"Korban ditembaknya di bawah pinggang. Itukan memang standar untuk penembakan melumpuhkan."

"Tapi memang yang bersangkutan pada saat dilakukan perawatan di RS dinyatakan meninggal dunia," jelasnya.

Selain korban tewas, Ignatius menyebut, terdapat tiga korban luka lainnya pasca kericuhan di Bandara Sentani.

Ia mengatakan dua korban luka merupakan kelompok simpatisan Enembe.

"Satu itu warga kena rekoset karena berada di sekitar lokasi," jelasnya.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Galuh Widya/Abdi Ryanda Shakti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan