Kamis, 4 September 2025

Kelas Perdana Laboratorium NFT Bentara Budaya Powered by Astra Telah Dimulai

Laboratorium NFT Bentara Budaya Powered by Astra dengan menggelar kelas perdana pada Sabtu (28/1/2023).

Ist
Bentara Budaya, lembaga kebudayaan Kompas Gramedia, membuka Laboratorium NFT Bentara Budaya Powered by Astra dengan menggelar kelas perdana pada Sabtu (28/1/2023). 

Berjudul “Meta Art: Merayakan Seni Digital,” pameran akan menampilkan sekitar 30 karya NFT yang terdiri dari karya-karya NFT Harian Kompas, Kogi.NFT, dan beberapa karya seniman dari pameran Ilustrasiana Bentara Budaya.

Dihadirkan juga karya-karya seni analog dari seniman dan print out dari berita Harian Kompas.

Laboratorium NFT Bentara Budaya Powered by Astra telah dicanangkan pada syukuran ulang tahun Bentara Budaya ke-40, 26 September 2022.

Setelah melalui berbagai persiapan, rencana itu mulai dijalankan pada akhir Januari 2023.

Salah satu ruang di lantai dua Bentara Budaya di Jalan Palmerah Selatan 17 Jakarta kini telah disulap menjadi ruang belajar yang nyaman.

Fasilitas itu diharapkan dapat mendorong para peserta workshop untuk mendalami "non-fungible token" atau aset digital yang unik dan tidak dapat dipecah atau dipertukarkan, yang kini populer disebut (NFT). 

Program ini ditujukan untuk memajukan pengembangan literasi digital tetang NFT bagi masyarakat di Indonesia, termasuk potensi pengembangannya dalam industri kreatif.

“Kami bersemangat untuk meluncurkan Laboratorium NFT Bentara Budaya Powered by Astra. Di sini, para ahli dari berbagai bidang berkolaborasi untuk sama-sama mendorong kreasi dan inovasi NFT,” kata Diptraya P Ratulangi, pendiri Kogi.NFT Kompas Gramedia. 

Diptraya memperkirakan, NFT bakal semakin berkembang seiring dinamika teknologi Web3 di dunia, bahkan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari pada beberapa tahun ke depan.

Masyarakat Indonesia, terutama kaum muda, perlu diajak untuk segera beradaptasi sekaligus memanfaatkan peluang teknologi baru ini demi mengembangkan industri kreatif.

Bagi para seniman atau desainer, teknologi ini memberi kesempatan untuk menjual aset digital yang dijamin keaslian dan keunikannya pada blockchain.

"Seniman dapat menampilkan karya digitalnya di ruang global, menjual, dan mendapat royalti dari setiap transaksi atas karyanya," katanya. 

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan