Mendikbudristek Nadiem Makarim: Literasi Digital Tingkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Sekjen Kemendikbudristek Suharti mengatakan tanggung jawab ASN kini semakin besar karena pelayanan yang dihadirkan bagi masyarakat semakin beragam
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim menilai literasi digital dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Dirinya mengajak jajaran Kemendikbudristek untuk meningkatkan kompetensi melalui literasi digital.
"Melalui penyelenggaraan literasi digital yang dilaksanakan secara masif dan dipadukan dengan program Merdeka Belajar akan meningkatkan kompetensi atau kemampuan ASN Kemendikbudristek,” tutur Nadiem melalui keterangan tertulis, Jumat (31/3/2023).
Hal tersebut diungkapkan oleh Nadiem dalam Literasi Digital Sektor Pemerintahan untuk Aparatur Sipil Negara yang digelar Kemenkominfo berkolaborasi dengan Kemendikbudristek.
Nadiem mengatakan ASN yang mengikuti kegiatan ini akan dihadapkan pada empat dimensi Literasi Digital sebagai penunjang kompetensi.
"Empat dimensi literasi digital yakni Digital Skills, Digital Safety, Digital Ethics, dan Digital Culture akan mengembangkan kompetensi ASN," ucap Nadiem.
Baca juga: Menteri Nadiem Kesal Banyak yang Salah Ajar, Kini Hapuskan Tes Calistung Sebagai Syarat Masuk SD
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengatakan tanggung jawab ASN kini semakin besar karena pelayanan yang dihadirkan bagi masyarakat semakin beragam.
"ASN saat ini dituntut bekerja lebih baik dalam berbagai pelayanan untuk masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu menguasai literasi digital dengan baik,” ungkapnya.
Suharti menjelaskan bahwa ada beberapa aspek dasar yang akan berguna bagi ASN jika telah menguasai literasi digital.
Melalui literasi digital, Suharti menilai ASN menjadi mampu berpikir kritis untuk menyaring informasi.
"Kemudian kita jadi mengerti penggunaan internet yang aman, lalu memahami dan menghindari plagiarisme digital, dan yang terakhir adalah bagaimana kita bisa
menjaga identitas kita atau data-data rahasia di ruang digital," ucap Suharti.
Lalu Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Boni Pudjianto, menyampaikan bahwa ASN harus memahami konsekuensi dari penggunaan perangkat digital agar tetap aman dan nyaman di dalam ruang digital.
"Inovasi teknologi digital adalah hal yang kini terus berlanjut dan membawa dampak pada pekerjaan termasuk dalam sektor literasi digital. Oleh karena itu, ASN perlu cakap dalam menggunakan ruang digital, namun juga harus berhati-hati saat menggunakannya,” jelasnya.
Seperti diketahui, Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight
Center (KIC) pada tahun 2022 lalu yang menunjukkan bahwa kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia dinilai sebesar 3.54 dari 5.00.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.