Selasa, 19 Agustus 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Fakta-fakta Penembakan KKB Terhadap TNI saat Jalankan Operasi Pencarian Pilot Susi Air di Nduga

Berikut fakta-fakta terkait penembakan KKB terhadap Satgas TNI di Nduga yang menyebabkan Pratu Miftahul Arifin gugur dalam tugas, Sabtu (15/4/2023)

Penulis: muhammad abdillahawang
Editor: Endra Kurniawan
Tribun Papua/Istimewa
Foto pilot Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens saat disandera KKB - Berikut fakta-fakta terkait penembakan KKB terhadap Satgas TNI di Nduga yang mengakibatkan Pratu Miftahul Arifin gugur dalam tugas, Sabtu (15/4/2023). 

- Seorang Anggota TNI Gugur

Dalam operasi pencarian pilot Susi Air tersebut, terjadi kontak senjata antara pihak TNI dengan KKB.

Dalam kontak senjata tersebut, seorang anggota TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur.

Kabar gugurnya Pratu Miftahul Arifin dibenarkan oleh  Julius Widjojono.

"Dari laporan yang kami peroleh, yang gugur pada 15 April 2023 kemarin pukul 16.30 WIT, yaitu Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT, yakni Pratu Miftahul Arifin," ujarnya.

Pernyataan itu sekaligus meluruskan kabar sebelumnya yang mengatakan anggota TNI yang gugur dalam peristiwa tersebut berjumlah enam orang.

"Informasi yang saya terima secara fisik hanya satu orang," jelasnya.

Julius menambahkan, informasi yang lain belum dia dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi karena cuaca yang tidak menentu.

Egianus Kogoya, pemimpin KKB paling berbahaya di Kabupaten Nduga. Keberadaannya sudah terpantau, tapi tak terlihat. Ia tak pernah meninggalkan Kabupaten Nduga sehingga sulit ditangkap. Hingga kini pergerakannya pun susah dideteksi.
Egianus Kogoya, pemimpin KKB paling berbahaya di Kabupaten Nduga. Keberadaannya sudah terpantau, tapi tak terlihat. Ia tak pernah meninggalkan Kabupaten Nduga sehingga sulit ditangkap. Hingga kini pergerakannya pun susah dideteksi. (Istimewa)

Baca juga: Penyerangan KKB di Mugi-Mam: 1 Prajurit TNI Gugur hingga Panglima TNI akan Berangkat ke Papua

- Jenazah Belum Dapat Dievakuasi

Dalam Kontak senjata antara TNI dan KKB, Pratu Miftahul Arifin terkena tembak dan jatuh ke dalam jurang sedalam 15 meter di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga.

"Untuk sementara (jenazah prajurit yang gugur) masih berada di lokasi (jurang kedalaman 15 meter)," kata Julius.

Julius mengatakan, pihaknya terkendala cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat yang berada di lokasi tersebut.

"Namun demikian upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," tambahnya.

Julius menjelaskan, pihaknya sudah mencoba melakukan evakuasi terhadap Pratu Miftahul Arifin, namun pihak KKB melakukan penembakan.

Ia juga menyampaikan rasa duka cita Panglima TNI Laksamana Yudo Margono atas gugurnya Pratu Miftahul Arifin saat menjalankan tugas dalam konferensi pers tersebut.

Panglima TNI akan melakukan evaluasi  terkait operasi pembebasan pilot Susi Air yang sedang mereka jalankan.

"Operasi tetap kita jalankan. Dalam waktu dekat, Panglima TNI akan melakukan evaluasi yang mendalam berkaitan dengan peristiwa ini," tandas Julius.

(Tribunnews.com/Muhammad Abdillah Awang/Tribun-Papua.com/Hendrik Rikarsyo Rewapatara)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan