Selasa, 9 September 2025

Andi Pangerang dan Muhammadiyah

Profil Thomas Djamaluddin, Peneliti BRIN Atasan Andi Pangerang, Lulusan Kyoto University

PP Muhammadiyah berharap Thomas Djamaluddin, atasan Andi Pangerang, juga turut ditangkap karena dinilai sebagai pemicu kasus ujaran kebencian.

DOK. Thomas Djamaluddin/TRIBUNNEWS.com Irwan Rismawan
Peneliti BRIN, Thomas Djamaluddin dan Andi Pangerang. PP Muhammadiyah berharap Thomas Djamaluddin, atasan Andi Pangerang, juga turut ditangkap karena dinilai sebagai pemicu kasus ujaran kebencian. 

TRIBUNNEWS.com - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, turut terseret dalam kasus ujaran kebencian akibat komentar bernada ancaman yang ditulis anak buahnya, Andi Pangerang Hasanuddin, kepada warga Muhammadiyah.

Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Nasrullah, mendesak kepolisian untuk segera memproses Thomas Djamaluddin sesuai ketentuan yang berlaku.

Menurut Nasrullah, Thomas Djamaluddin menjadi pemicu permasalahan yang berbuntut pada komentar bernada ancaman oleh Andi Pangerang.

"Kami juga berharap Saudara TJ, pemantik munculnya permasalahan tersebut, bisa segera juga diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ungkap Nasrullah, Senin (1/5/2023), dikutip dari Kompas.tv.

Lantas, seperti apa profil Thomas Djamaluddin?

Profil Thomas Djamaluddin

Baca juga: Anwar Abbas: Komentar Thomas Djamaluddin Sindir Muhammadiyah soal Penentuan Idul Fitri Menyayat Hati

Dikutip dari blog pribadinya, Thomas Djamaluddin adalah pria kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah pada 23 Januari 1962.

Saat lahir, ia hanya bernama Djamaluddin.

Nama Thomas baru disematkan saat keluarga memutuskan mengganti namanya menurut tradisi Jawa lantaran ia sakit-sakitan.

Meski lahir di Purwokerto, Thomas menghabiskan masa kecilnya di Cirebon sejak tahun 1965.

Di sana, ia bersekolah di SD Negeri Kejaksan 1, SMPN 1, dan SMAN 2 Cirebon.

Lulus dari SMA pada 1981, Thomas diterima di jurusna Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) tanpa tes.

Selama berkuliah di ITB hingga dua tahun lulus, ia aktif sebagai mentor di Keluarga Remaja Islam Masjid Salman ITB sampai Maret 1988.

Lulus dari ITB tahun 1986, Thomas Djamaluddin masuk Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bandung sebagai peneliti antariksa.

Dua tahun setelahnya, tepatnya 1988, Thomas mendapat kesempatan tugas belajar S2 dan S3 ke Jepang di Kyoto University lewat beasiswa Monshubo.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan