Kamis, 14 Agustus 2025

Dosen Perlu Beradaptasi Jika Artificial Intelligence Diterapkan di Bidang Pendidikan

contoh yang menonjol adalah penggunaan chatbot AI seperti ChatGPT yang memberi bantuan banyak orang termasuk mahasiswa dalam menyelesaikan tugas

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
istimewa
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) mulai dikembangkan di berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, kesehatan, dan industri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan zaman yang memasuki era digital, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) mulai dikembangkan di berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, kesehatan, dan industri.

Tercatat pengguna internet di Indonesia jumlahnya mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023, yang  membuat data AI semakin berkembang.

Pada perguruan tinggi, AI telah digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran, penelitian, dan administrasi kampus.

Salah satu contoh yang menonjol adalah penggunaan chatbot AI seperti ChatGPT yang memberi bantuan banyak orang termasuk mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik mereka.

Kemunculan AI membawa tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi. Salah satu tantangan utama adalah pengaruhnya terhadap cara berpikir dosen, mahasiswa, dan kebijakan perguruan tinggi secara keseluruhan.

Binus University, turut menggelar simposium nasional untuk berbagi pengetahuan dengan industri dan pemerintah mengenai penggunaan AI di berbagai bidang.

Head of Department Doctor of Computer Science, Binus Graduate Program, Dr. Ford Lumban Gaol mengatakan dosen perlu mengikuti perkembangan teknologi dengan pemanfaatan AI dalam metode pengajaran mereka.

“Dosen perlu beradaptasi dengan perubahan teknologi ini untuk memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa yang semakin beragam. Mereka perlu mengintegrasikan penggunaan AI dalam metode pengajaran mereka, seperti memberikan tugas yang melibatkan pemecahan masalah kompleks atau penggunaan algoritma AI untuk analisis data,” kata Ford dalam keterangannya, Jumat (7/7/2023).

Mahasiswa Pakai AI untuk Mengerjakan Tugas: Ancaman atau Bantuan?

Kehadiran AI dapat menjadi bantuan bagi mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas mereka. Dengan adanya alat bantu seperti ChatGPT, mahasiswa dapat mendapatkan saran dan petunjuk yang berguna dalam menyelesaikan tugas mereka.

AI bisa membantu mengurangi beban kerja mahasiswa dan memberikan wawasan yang lebih dalam materi yang dipelajari.

Kendati begitu, ada juga aspek yang perlu diperhatikan, yaitu risiko ketergantungan terhadap AI.

Mahasiswa harus tetap diarahkan untuk mengembangkan keterampilan kritis, kreatif, dan analitis yang tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan.

Dalam menghadapi tantangan ini, dosen perlu mengubah cara mengajar mereka. Mereka perlu memancing mahasiswa untuk menjawab pertanyaan atau menyelesaikan tugas yang hasilnya tidak dapat diperoleh dari AI. 

"ChatGPT sudah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan singkat yang tidak membutuhkan pemikiran yang kompleks," kata Ford.

Misalnya, dosen dapat memberikan pertanyaan yang membutuhkan kreativitas, pemikiran yang unik, atau pemecahan masalah yang mendalam kepada mahasiswanya.

Selain itu, dosen perlu memberikan bimbingan dan pengawasan yang tepat untuk mencegah mahasiswa menyalahgunakan AI sebagai cara untuk menghindari tanggung jawab pribadi dalam belajar.

Dalam menghadapi perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat, penting bagi dosen di perguruan tinggi untuk selalu memperbarui pengetahuan dan pemahaman mereka tentang AI. 

Hal ini yang membuat Binus Graduate Program mengadakan simposium nasional dengan tujuan berbagi pengetahuan antara industri, pemerintah, dan perguruan tinggi terkait penggunaan AI di berbagai bidang.

Melalui sesi sharing knowledge, para dosen dapat mengetahui apa yang terjadi di lapangan, tren terkini, serta tantangan dan peluang yang muncul dalam penggunaan AI.

Dengan demikian, dosen dapat mengikuti perkembangan terbaru dan menerapkan pengetahuan ini dalam metode pengajaran mereka.

Dosen dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana AI dapat digunakan secara efektif dalam konteks dunia nyata.

Baca juga: Kemenkes Dukung Layanan Kesehatan Preventif dan Promotif dengan Manfaatkan Teknologi AI 

Feedback ini juga membantu dosen dalam mengembangkan kurikulum yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

"Memancing mahasiswa dengan pertanyaan yang lebih kompleks juga akan melatih cara berpikir dan kemampuan pemecahan masalah yang pastinya akan berguna di dunia kerja," kata Ford.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan