Reshuffle Kabinet
Demi Harga Diri Partai, Surya Paloh Seharusnya Tarik Dua Menteri NasDem dari Kabinet Indonesia Maju
Pengamat nilai Surya Paloh harusnya tarik menteri yang tersisa di Kabinet Indonesia Maju karena nampaknya Jokowi sudah tak berkenan NasDem di kabinet.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, seharusnya menarik dua menterinya yang tersisa di Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Sebab, Menteri Komunikasi dan Informatika yang baru dilantik, bukan dari Partai NasDem yang sebelumnya dijabat Johnny G. Plate kini dijabat Budi Arie Setiadi.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menyebut, seharusnya pesan politik dibalik reshuffle Menkominfo ditangkap Surya Paloh.
"Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampaknya sudah tidak berkenan NasDem berada di kabinet, termasuk di partai koalisi pemerintah," kata Jamiluddin, kepada wartawan Selasa (18/7/2023).
Jamiluddin menilai, lebih bijak jika NasDem menarik sisa menterinya di kabinet. Hal itu demi harga diri Partai NasDem.
"Hal itu demi harga diri Nasdem, dan secara politis dapat mengangkat marwah partainya," ujarnya.
"Itu perlu dilakukan sebelum Jokowi meresuffle dua menterinya. Hal itu dapat mempermalukan Nasdem dan dapat berimplikasi pada Pileg dan Pilpres 2024," tandasnya.
Adapun Presiden Jokowi telah melantik Budi Arie sebagai Menkominfo menggantikan Johnny Gerland Plate di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Pelantikan itu sesuai Keputusan Presiden Nomor 62P/tahun 2023 tentang pengangkatan Menteri komunikasi dan informatika kabinet Indonesia maju 2019-2024 dan keputusan presiden 32N/tahun 2023 tentang pemberhentian dan pengangkatan kabinet Indonesia Maju.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.