Jokowi Bantah Cawe-cawe Gejolak Golkar, Sebut Tak Ada Hubungannya dengan Presiden: Urusan Internal
Jokowi menegaskan polemik di Partai Golkar tidak ada hubungannya dengan Presiden.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi tanggapan terkait Partai Golkar yang tengah diterpa isu gejolak di internal partai.
Sejumlah politisi senior Golkar diketahui mendesak digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), di antaranya anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam.
Ridwan Hisjam mendesak Airlangga Hartarto untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua umum demi keselamatan Partai Golkar.
Desakan itu muncul setelah Airlangga Hartarto dipanggil Kejaksaan Agung terkait kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunan tahun 2021.
Sejumlah nama yang dinilai cocok untuk menggantikan Airlangga Hartarto di antaranya yakni Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia; dan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Baca juga: Dewan Pakar soal Presiden Jokowi Tidak Campuri Urusan Internal Golkar: Saya Respect!
Menanggapi gejolak di Partai Golkar, Jokowi membantah cawe-cawe atau ikut campur.
Jokowi menegaskan, polemik di Partai Golkar itu tidak ada hubungannya dengan Presiden.
"Itu urusan internal Golkar. Urusannya internal Golkar."
"Tidak ada hubungannya dengan kita," ujarnya di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (27/7/2023).
Menurut Jokowi, apabila ada orang yang ingin menjadi Ketua Umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto, termasuk mereka yang ada di Kabinet sekarang, hal itu bukan urusan Istana.
"Kalau Pak Luhut, Pak Bahlil, ada Pak Bamsoet punya keinginan itu urusan beliau-beliau, bukan urusan kita. Urusan internal Golkar," tegas Jokowi.
Baca juga: Golkar Ancam Tuntut Balik Pihak yang Menuding Perusuh Diskusi GMPG Orang Suruhan Airlangga

Reaksi Bahlil Lahadalia dan Luhut
Saat memberikan keterangan, Jokowi juga didampingi Luhut Binsar Pandjaitan dan Bahlil Lahadalia.
Ketika ditanya awak media soal kisruh di internal Golkar, Jokowi hanya tersenyum sembari memberikan jawaban singkat.
Diberitakan Kompas.com, saat itu Bahlil Lahadalia terlihat tertawa.
Ketika namanya disebut, Bahlil langsung menegakkan badan.
"Siap, Pak," ucap Bahlil Lahadalia.
Sementara, Luhut terlihat mengangguk-anggukkan kepala dan mendengarkan penjelasan Jokowi dengan saksama.
Baca juga: Mekeng: Tak Selamanya Capres-cawapres Golkar Harus Airlangga Hartarto
Kata Ridwan Hisjam
Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam, menyebut isu Munaslub yang semula disebut menggantikan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) mulai bergeser.
Ia mengatakan, banyak kader yang meminta Airlangga Hartarto dicopot dari Ketua Umum Partai Golkar.
"Ternyata setelah itu (pemeriksaan), mereka bilang jangan ganti (calon) presidennya, ganti ketua umumnya."
"Nah sekarang Subuh saya sudah bilang, Airlangga mundur," ujarnya dalam konferensi pers di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Ridwan menyebut, pergantian Airlangga Hartarto dinilai relevan.
Pasalnya, kata dia, Airlangga pernah menyuarakan program agar Golkar bersih dari korupsi saat menjabat Ketua Umum.
"Jadi isunya berubah, bergeser, bukan lagi Munaslub karena calon presiden, tapi karena Golkar bersih, dan itu adalah taglinenya Airlangga, Anda buka Airlangga itu Golkar bersih Golkar bersih. Enggak bersih dia diperiksa Kejaksaan Agung," terang Ridwan.
Baca juga: Ada Kericuhan di Acara Diskusi GMPG, Lodewijk: Mereka Bukan Bagian dari Golkar

Menurutnya, pemeriksaan itu bisa menjadi indikasi keterlibatan Airlangga Hartarto dalam kasus korupsi.
"Meskipun belum divonis tapi itu kan sudah, sudah dipanggil 12 jam sudah indikasi."
"Jangan sampai rakyat melihat Golkar ini gudangnya koruptor," imbuhnya.
Di sisi lain, Bahlil Lahadalia belakangan menyatakan kesiapannya menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Bahlil mengatakan setiap kader Golkar yang bertanggung jawab pasti akan terpanggil untuk menjadi Ketua Umum Golkar.
Meski demikian, Bahlil menegaskan akan mengikuti aturan partai.
"Setiap kader yang merasa bertanggung jawab untuk pengabdian kepada partai, saya pikir semuanya terpanggil," ungkapnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Baca juga: Erwin Aksa Bicara Isu Munaslub hingga Kondisi Internal Golkar yang Kini Ramai Diperguncingkan Publik
Diketahui, Airlangga Hartarto diperiksa selama 12 jam pada Senin (24/7/2023) lalu.
Selama pemeriksaan, Airlangga dicecar 46 pertanyaan terkait perkara yang merugikan negara hingga lebih dari Rp 6 triliun.
Kejaksaan Agung belum membeberkan lebih lanjut terkait materi pemeriksaan Airlangga Hartarto.
Namun dipastikan, satu di antaranya mengenai kebijakan semasa kelangkaan produk CPO dan turunannya di pasar domestik.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Taufik Ismail/Igman Ibrahim) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.