Selasa, 14 Oktober 2025

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini BMKG Besok, 27 Oktober 2023: 17 Wilayah Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem

Simak info peringatan dini cuaca ekstrem BMKG besok, 27 Oktober 2023, terdapat 17 wilayah yang mengalami cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang.

freepik.com
Ilustrasi cuaca ekstrem - Simak info peringatan dini cuaca ekstrem BMKG besok, 27 Oktober 2023, terdapat 17 wilayah yang mengalami cuaca ekstrem hujan lebat dan angin kencang. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk besok, 27 Oktober 2023.

Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut informasi dari BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 17 wilayah.

Terdapat 7 wilayah yang berpotensi terjadi hujan disertai kilat dan angin kencang.

Sedangkan 10 wilayah lainnya juga berpotensi terjadi hujan lebat, kilat, dan dapat disertai angin kencang.

Baca juga: Gempa Terkini M 6,1 Guncang Maluku Barat Daya, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:

- Sumatera Barat

- Riau

- Kep. Riau

- Lampung

- Jawa Barat

- Jawa Timur

- Kalimantan Tengah

- Sulawesi Utara

- Sulawesi Tengah

- Papua Barat

Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Gelombang Tinggi Capai 2,5 Meter di Selatan Jawa pada 26-27 Oktober 2023

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:

- Aceh

- Sumatera Utara

- Banten

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Papua

Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Hujan Lebat Diperkirakan Terjadi di 9 Wilayah pada Kamis, 26 Oktober 2023

Pemicu Cuaca Ekstrem

Diketahui, terdapat Sirkulasi Siklonik yang terpantau di Teluk Thailand dan Laut Cina Selatan.

Kondisi inilah yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi/ konfluensi) memanjang.

Konvergensi memanjang di pesisir barat Aceh, Aceh, Sumatera Utara, hingga Selat Malaka, dan dari pesisir barat Kalimantan Barat, Kalimantan Barat hingga Sarawak Sabah.

Daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya terpantau memanjang dari pesisir barat Bengkulu, Sumatera Barat hingga Riau bagian utara, dari Jawa Tengah hingga Jawa Barat bagian selatan, di Sulawesi Tengah hingga Selat Makassar, dan di Papua.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Peningkatan Kecepatan Angin >25 knot terpantau di Laut Arafura bagian timur, Samudera Hindia sebelah selatan Jawa, dan Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved