Pengamat Hankam Connie Bakrie: Banyak Buzzer Politik Sudutkan Akademisi dengan Narasi 'Dibayar'
Connie Bakrie mengatakan, saat ini banyak buzzer politik yang menyudutkan akademisi dengan narasi yang 'dibayar'
"Misalkan dia ngomong 'kenapa sekolah Kristen dan Katolik lebih mengedepankan pendidikan, kenapa sekolah Islam masih mengurusi jilbab saja.' Isu seperti itu," jelasnya.
"Kesannya seperti pertanyaan, orang bertanya boleh enggak? Tapi kalau konten seperti itu diskusinya banyak, abu-abu pertanyaan terus ditanyakan setiap hari, hati orang terbakar enggak," lanjut Sherly.
Untuk meminimalisir atau menghilangkan wilayah abu-abu inilah yang disebut Sherly masih mejadi pekerjaan rumah pemerintah.
Pekerjaan rumah ini terbagi atas tiga tantangan di mana masih adanya tegangan antaran keseimbangan menjaga kebebasan berekspresi dengan keamanan individu atau publik.
Kemudian kedua, untuk menjaga keseimbangan tersebut, disebut Sherly, masih ada standar yang menjadi patokan dalam kebebasan berekspresi.
"Ketiga, kedua kebutuhan ini harus direfleksikan di dalam cakupan konten problematik dan penanganannya," katanya.
Laporan reporter Danang Triatmojo/Mario Christian Sumampow/Galuh Widya Wardani
Akademisi UI dan Universitas Padjadjaran Dampingi Transmigran Pintu Rime Gayo |
![]() |
---|
Kartu Identitas Liputan Istana Milik Jurnalis CNN Indonesia Dicabut, AJI: Ini Bentuk Represi |
![]() |
---|
Akademisi Ingatkan Pemerintah: Kenaikan Cukai Bisa Picu Dampak Berantai |
![]() |
---|
Istana Minta Maaf Buntut Banyak Siswa Keracunan MBG: Bukan Kesengajaan, Akan Dievaluasi |
![]() |
---|
Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo Akui Diminta Presiden Memperkuat Bidang Komunikasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.