Selasa, 30 September 2025

Akademisi UI dan Universitas Padjadjaran Dampingi Transmigran Pintu Rime Gayo

akademisi muda dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) memulai misi untuk membantu masyarakat transmigran

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
istimewa
Tim ekspedisi patriot bersama Sekretaris Daerah, Armansyah, SE, M.Si, Asisten 1 Bapak Khairmansyah S.IP., M.Sc, dan perwakilan DPRD Kabupaten Bener Meriah. Program bertajuk Ekspedisi Patriot ini digagas Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia sebagai upaya memperkuat kapasitas daerah transmigrasi melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah hamparan kebun kopi dan hutan lebat Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, sekelompok akademisi muda dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) memulai misi untuk membantu masyarakat transmigran memperkuat perekonomian dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Ekspedisi Patriot, program gagasan Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia yang bertujuan memperkuat kapasitas daerah transmigrasi melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Ekspedisi Patriot bertujuan untuk memperkuat kapasitas daerah transmigrasi melalui kolaborasi antara akademisi dan masyarakat yang berfokus pada pembangunan sosial dan ekonomi dengan kehadiran tenaga profesional yang dapat mendampingi masyarakat serta melakukan analisis sumber daya lokal untuk menyusun rekomendasi pengembangan yang berkelanjutan.

Tim dipimpin Roshamur Cahyan Forestrania, dosen Fakultas Farmasi UI, bersama mahasiswa dan alumni lintas disiplin yaknianness Fransisco Angjaya (FMIPA Geografi UI), M. Adib Adyatama (Fakultas Peternakan Unpad), Wahyu Nurul Hidayah (alumni FIB UI), Gilar Agisna Suandi (alumni FISIP UI).

Selain tim dari UI, hadir pula tim ekspedisi dari Unpad yang berkolaborasi di lokasi yang sama.

Tim akan melakukan kajian evaluasi kawasan transmigrasi melalui pengumpulan data lapangan, survei spasial, focus group discussion (FGD), serta analisis potensi ekonomi lokal.

Selain itu, mereka juga mengadakan pengabdian masyarakat, mulai dari pendampingan pertanian, edukasi pemanfaatan tanaman obat, hingga pemetaan potensi wisata.

“Kegiatan ini bukan sekadar riset, tetapi tahap awal membangun tata kelola kolaboratif yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan kampus,” kata Roshamur.

“Kami ingin memastikan rekomendasi yang dihasilkan dapat diimplementasikan untuk kesejahteraan transmigran.”

Dukungan Pemerintah Daerah

Sejak kedatangan awal September, tim melakukan audiensi dengan Sekretaris Daerah,  Armansyah, perwakilan DPRD, serta jajaran Dinas Pertanian dan Pangan dan Dinas Pariwisata Kabupaten Bener Meriah.

“Kehadiran mereka menjadi angin segar bagi daerah transmigrasi. Kami berharap hasil kajian bisa menjadi dasar kebijakan pembangunan pertanian dan pariwisata,” ujar Armansyah.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Ir. Abadi, menambahkan bahwa rekomendasi tim diharapkan bisa menjawab tantangan utama petani, mulai dari keterbatasan teknologi pertanian hingga konflik dengan gajah liar yang merusak lahan.

“Kami berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat. Kami harap kegiatan ini bisa memberikan solusi konkret,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Sukry Tomtars, menilai kegiatan ini juga penting untuk membuka potensi wisata alam Bener Meriah yang dapat mendukung perekonomian masyarakat transmigrasi.

Wilayah Pintu Rime Gayo dikenal sebagai sentra transmigrasi dengan potensi besar di bidang pertanian dan wisata.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved