Selasa, 30 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Kata Muhadjir Effendy, Budi Gunadi, Bahlil, AHY, dan Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis

Inilah pernyataan dari lima menteri di Kabinet Indonesia Maju soal program makan siang gratis yang dicanangkan Prabowo-Gibran.

Instagram @prabowo
Paslon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Inilah pernyataan dari lima menteri di Kabinet Indonesia Maju soal program makan siang gratis yang dicanangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah pernyataan dari lima menteri di Kabinet Indonesia Maju soal program makan siang gratis yang dicanangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Di mana dalam sidang paripurna Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), salah satu yang dibahas ialah program makan siang gratis.

Mereka yang memberikan komentar terkait program ini ialah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

1. Muhadjir

Muhadjir Effendy menyebut, pembahasan program makan siang gratis ini dilakukan agar terjadi kesinambungan pada program pemerintah.

"Itu untuk jaga-jaga saja, antisipasi saja itu. Agar ada kesinambungan antara program yang sudah ada tahun 2024 nanti tidak putus pada tahun 2025," ujar Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Lebih lanjut, dia menyatakan program makan siang gratis dapat masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 maupun RAPBN Perubahan 2025.

Pembahasan ini, sambung Muhadjir, dilakukan supaya proses transisi pemerintahan berjalan dengan mulus.

"Syukur-syukur kalau enggak berubah, memang dirancang kan biar kompetibel aja biar berkesinambungan dari APBN sebelumnya dengan APBN berikutnya."

"Sehingga proses transisi itu tidak harus kayak ada apa ada pembatasan gitu. Ini smooth aja," tutur Muhadjir.

2. Budi Gunadi

Budi Gunadi Sadikin mengatakan program makan siang gratis baru dibahas soal anggarannya.

Baca juga: Kepala Bapanas: Program Makan Siang dan Susu Gratis Dongkrak Ekonomi di Pedesaan

Menurutnya, program ini dibahas dalam sidang paripurna untuk persiapan transisi ke pemerintahan selanjutnya.

"Kemarin dibicarakan supaya anggaran 2025 itu dipersiapkan untuk transisi ke masa presiden berikutnya."

"Dan salah satu program utamanya yang makan siang gratis itu. Jadi sebaiknya mulai dihitung," kata Budi kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

Kemudian, Budi menerangkan, soal kaitan makan siang gratis dengan kadar gizi anak belum dibahas. 

"Tapi buat teman-teman kan ingat dulu di sekolah makan, atau di pesantren-pesantren orang terbiasa diberikan makan, jadi perilaku atau budaya makan bersama atau makan gratis ini sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia sudah terjadi," ujarnya.

Sementara itu, anggaran makan siang gratis dipersiapkan Rp15 ribu per anak. Menurut Budi, cukup atau tidaknya anggaran itu tergantung dengan daerahnya.

"Sekarang saya tanya kalau makan Rp15 ribu, kenyang apa enggak? Kalau di Yogya cukup," terangnya.

Budi juga menjawab soal kesesuaian anggaran tersebut dengan programnya

"Kalau anggaran pasti lebih besar dugaan saya, ya, karena makannya lebih banyak. Kalau isi piring kan untuk lima tahun ke bawah. Jadi makannya lebih dikit," paparnya.

3. Bahlil

Kemarin, Bahlil mengatakan sidang paripurna yang digelar salah satunya ialah membahas soal program makan siang gratis.

"Membahas tentang program-program prioritas Pak Prabowo termasuk di dalamnya adalah makan siang tahap awal," tutur Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Bahlil menyebut, secara umum program prioritas Prabowo-Gibran akan diakomodasi pada pembahasan APBN 2025.

Pasalnya yang akan menjalankan APBN tersebut nantinya adalah pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu.

“Ya harus mengakomodir dong, harus mengakomodir yang menjadi program prioritas Pak Prabowo-Gibran."

"Karena ini kan kita bahas APBN 2025 kalau kita bahas APBN 2025 presidennya kan sudah Pak Prabowo dan Mas Gibran. Jadi pasti,” sambungnya.

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan pembahasan program makan siang gratis tersebut bukan bermaksud untuk mendahului hasil penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pemerintah, sambungnya, hanya melakukan simulasi seraya menunggu pengumuman resmi KPU mengenai pemenang Pilpres 2024.

"Enggak kita kan buat rencana aja. Kita tunggu sampai penetapan KPU. Ini rancangan, simulasi, tahap awal nggak apa-apa," ujarnya.

4. AHY

Senada dengan Bahlil Lahadalia, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, bahwa rapat kabinet membahas program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

"Tadi, ada saya lihat sepintas karena waktunya cukup singkat, tidak dibahas secara detail, kita hanya ada satu elemen yang itu juga jadi program unggulan dari capres terpilih," kata AHY, Senin.

Menurutnya, program makan siang gratis itu ke depan akan dibahas secara rinci.

Ini karena program makan siang dan susu gratis akan menyasar sekitar 83 juta anak di Indonesia.

"Harus dibahas secara seksama agar terdeliver dengan baik," sambungnya.

AHY menyebut, program itu bukan hanya bertujuan untuk mengentaskan masalah stunting, melainkan juga menggerakkan ekonomi.

Program itu, menurutnya, akan berdampak pada meningkatnya permintaan terhadap bahan pokok.

"Program makan siang gratis termasuk susu tujuannya untuk menggerakan ekonomi karena ada demand yang besar."

"Akan ada permintaan terhadap bahan pokok pangan yang besar, karena bisa dibayangkan satu anak saja beras, nasi, lauk, sayur, buah, susu kalikan 83 juta jadi akan terjadi perputaran ekonomi di tingkat, daerah di tingkat lokal," tuturnya.

5. Sri Mulyani

Di sisi lain, Sri Mulyani mengungkapkan pihaknya masih akan menghitung antara program baru yang bakal masuk termasuk makan siang gratis dengan program yang sudah direncanakan oleh tiap Kementerian/Lembaga (K/L).

Dia juga menjelaskan, penghitungan program makan siang gratis ini akan dilakukan hingga bulan depan.

"Kan ini nanti masih di dalam program, kalau detail ya kita lihat di dalam pembahasan mengenai pagu indikatif dari masing-masing kementerian/lembaga."

"Ini nanti kita lihat dari existing program dengan apa yang akan masuk baru, nanti akan dihitung dalam sebulan depan," ujarnya setelah Sidang Paripurna Kabinet yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Sri Mulyani juga menjelaskan, hingga saat ini KPU belum menetapkan pemenangan Pilpres 2024.

Oleh sebab itu, program makan siang gratis yang dicanangkan Prabowo-Gibran masih sebatas program capres-cawapres dan bukan program resmi dari pemerintah.

"Ini kan proses masih berjalan tiga bulan ke depan. Jadi bulan depan, kita mungkin fokusnya lebih kepada pagu indikatif dan program-program prioritas seiring dengan KPU sudah memutuskan pemerintah yang sudah official yang memenangkan pemilu," tukasnya.

(Tribunnews.com/Deni/Fahdi Fahlevi/Reza Deni/Taufik Ismail/Yohanes Liestyo)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan