Rabu, 3 September 2025

Kisah Petugas Imigrasi di Pulau Terluar: Hidup Jauh dari Anak Istri, Mau Pulang Mahal di Ongkos

Jika ingin tahu suka dukanya menjadi PNS, tanyakanlah kepada para PNS yang bertugas di wilayah terpencil, wilayah perbatasan, atau pulau terluar

|
Penulis: Dodi Esvandi
Tribunnews.com/Dodi Esvandi
Suasana kantor Imigrasi Kelas II Ranai di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (29/8/2024) 

Pertama kali ke Ranai, usia anak pertamanya masih beberapa bulan.

Kini anak pertamanya itu sudah masuk SD.

Abdul juga berasal dari Jawa Barat, yakni dari Kabupaten Sumedang.

Baca juga: Operasi Jagratara di Apartemen Kawasan Kelapa Gading, Petugas Imigrasi Amankan 8 WNA

Tak seperti Tedy, selama 6 tahun terakhir Abdul memang hidup tak jauh dari anak dan istrinya lantaran anaknya belum sekolah.

Namun, tetap saja ia tidak bisa pulang setiap saat menjenguk keluarga, terutama orang tuanya karena kendala ongkos yang mahal.

Sebagai pegawai pemerintah yang bertugas di wilayah terluar, para pegawai imigrasi ini berharap ada perhatian lebih dari masyarakat.

"Saat ini kamu hanya ada remunerasi. Mungkin perlu dipikirkan juga bentuk tunjangan lain, misalnya tunjangan petugas pulau terluar," kata Tedy

"Mudah-mudahan pemerintah memperhatikan kamu juga selain TNI dan Polri. Karena kita semua kan sama-sama aparat pemerintah yang bertugas di halaman terdepan menjaga kedaulatan negara," ujarnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan