Minggu, 10 Agustus 2025

Anies Baswedan dan Kiprah Politiknya

Tantangan Anies Baswedan Dirikan Partai, Pengamat: Butuh Logistik, Tokoh, dan Massa yang Banyak

Anies Baswedan disebut memiliki rencana mendirikan partai politik usai gagal maju di Pilgub 2024, pengamat ungkap sederet tantangannya.

Editor: Wahyu Aji
YouTube Anies Baswedan
Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, memberikan catatannya setelah Pilpres dan pendaftaran Pilkada 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anies Baswedan disebut memiliki rencana mendirikan partai politik usai gagal maju di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Hal tersebut diungkapkan Anies dalam tayangan di akun YouTube pribadinya, beberapa waktu lalu.

Pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin mengatakan, mendirikan partai merupakan hak setiap warga negara Indonesia.

Ia menekankan adanya hak demokrasi untuk warga mendirikan partai. Demikian juga dengan rencana Anies.

"Kalau Anies ingin membentuk partai baru ya silakan. Setiap warga negara kan diberikan hak untuk mendirikan partai, untuk bisa bertarung di pemilu melalui partai yang dimililinya itu," kata Ujang, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Senin (2/9/2024).

Ujang menyebut, publik perlu menunggu apakah rencana Anies itu hanya wacana atau benar-benar teralisasi.

Apalagi, menurutnya, mendirikan partai tidak semudah yang dibayangkan. Ia memberikan contoh kasus terkait Yusril Ihza Mahendra dengan Partai Bulan Bintang (PBB) yang tidak terlalu berkembang signigikan.

Begitu juga, Partai Ummat yang didirikan Amien Rais, yang belum kunjung berhasil memperoleh kursi di DPR.

"Artinya, mendirikan partia baru itu, sekelas Yusril, Amien Rais, yang lama di politik saja sangat sulit untuk bisa masuk ke Senayan. Oleh karena itu, kalau Anies mendirikan partai itu tantangannya tidak mudah," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, tantangan membuat partai baru, satu di antaranya yaitu kebutuhan akan logistik.

"Yang penting mendirikan partai itu (ada) pemodal. Itu yang harus dipahami Anies. Karena mendirikan partai ini tidak murah, sangat mahal," ucapnya.

Kemudian, tantangan lainnya adalah mencari tokoh-tokoh nasional yang ingin bergabung.

Ujang menilai, figur-figur yang memiliki nama, sehingga ketokohannya kuat, itulah yang penting dimiliki partai.

Selanjutnya, kata Ujang, partai baru juga harus memiliki jumlah massa yang besar. Hal tersebut akan membantu penyebar luasan hingga menjaring dukungan publik lebih mudah.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan