Jumat, 5 September 2025

Pesawat Susi Air Dibakar di Papua

Melacak Jejak Juha Christensen, Sosok yang Disebut-sebut Berperan Dalam Pembebasan Pilot Susi Air

Juha Christensen, disebut-sebut terlibat dalam proses pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Siapa sosoknya?

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Dok. Polda Papua
Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens usai bebas dari sandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, Sabtu (21/9/2024). 

Pembebasan Philip setelah lebih dari satu setengah tahun ditahan, kata dia, merupakan momen penting yang menandakan bahwa jalan damai adalah jalan yang mungkin ditempuh. 

"Kedua pihak harus bergerak lebih jauh dengab menghormati hak asasi manusia dan membangun kepercayaan masing-masing agar tidak menemukan jalan buntu," sambung dia.

Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM di Papua, Frits Ramanday, mengkonfirmasi keterlibatan Juha Christensen dalam proses pembebasan Philip.

Ia mengatakan pernah berkomunikasi dengan Juha Christensen melalui mitranya.

Menurut Frits, hal yang dibahas dalam komunikasinya dengan mitra Juha Christensen tersebut adalah hal yang sifatnya informal.

Meski ia mengaku lupa kapan terakhir berkomunikasi dengan mitra Juha Christensen tersebut, Frits masih ingat kapan Juha dan mitranya mulai terlibat dalam proses pembebasan Philip. 

"Iya, mereka masuk di bulan Februari 2024," kata Frits saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (22/9/2024).

Frits memandang pembebasan Philip adalah hal baik.

Menurutnya, hal itu sebagai wujud bahwa TPNPB OPM menghormati prinsip kemanusiaan.

"Penyanderaan ini jadi bahan evaluasi bagi penerbangan perintis yang mempekerjakan pilot asing yang mendarati daerah rawan konflik. Pemulihan pengungsi Nduga penting jadi perhatian pemerintah," kata dia.

"Dan (hal yang juga penting) recovery pascakonflik, upaya lanjutan dialog kemanusiaan agar para pihak saling menerima dan memaafkan," sambung dia.

Tribunnews.com, juga coba menanyakan terkait keterlibatan Juha kepada kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz.

Ia mengaku tidak pernah mendengar namanya.

Ia kemudian menunjukkan salinan dokumen TPNPB-OPM yang di dalamnya termuat 12 pihak yang disebut sebagai fasilitator.

"Ada daftar nama ini, Mas. Cuma kita nggak tahu mana yang benar-benar terlibat," kata Donal saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (22/9/2024).

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan