Jumat, 15 Agustus 2025

Aksi di Kementerian Dikti Saintek

Tak Cuma Pecat Pegawai, Mendiktisaintek Satryo Soemantri Diduga Turut Aniaya Karyawan Vendor

Satryo Soemantri diduga tidak hanya melakukan pemecatan terhadap pegawai, tetapi juga diduga telah menggampar karyawan vendor.

ist
Puluhan pegawai Kemendiktisaintek menggelar aksi demonstrasi mengecam dugaan pemecatan pegawai kementerian di depan Kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025). Satryo Soemantri diduga tidak hanya melakukan pemecatan terhadap pegawai, tetapi juga diduga telah menggampar pegawai vendor. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, tengah menjadi sorotan setelah dirinya didemo oleh pegawai Kemendiktisaintek di kantornya pada Senin (20/1/2025).

Adapun aksi demo para pegawai itu akibat adanya dugaan pemecatan pegawai yang tak sesuai prosedur dan dilakukan oleh Satryo.

Ternyata, Satryo juga diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap pegawai vendor yang bekerja sama dengan Kemendiktisaintek.

Hal ini diungkapkan oleh Neni Herlina, pegawai Kemendiktisaintek yang menjadi korban pemecatan Satryo.

Neni mengatakan vendor yang bekerja sama dengan Kemendiktisaintek ditunjuk olehnya untuk menggantikan posisinya.

Penunjukkan tersebut, kata Neni, lantaran dirinya sudah dipecat oleh Satryo secara sepihak.

"Itu (kekerasan) kejadian juga. Jadi itu, sebenarnya vendor kami, kasian juga sih seharusnya."

"Karena saya sudah tidak boleh sama pimpinan (Satryo) hadir, jadi vendor saja yang maju. Sampai gitu lah (penggamparan -red)," katanya, dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.

Neni mengatakan pegawai vendor yang diduga digampar oleh Satryo tersebut mengalami ketakutan.

Baca juga: Respons Kemendiktisaintek usai Demo Pegawai soal Menteri Satryo: Aspirasi Bisa Lewat Forum

Dia bercerita telah mengingatkan pegawai vendor tersebut untuk melakukan perekaman jika mengalami penganiayaan oleh Satryo.

Namun, imbuh Neni, rekaman yang diklaim penganiayaan oleh Satryo itu telah tersebar dan membuat keluarga pegawai vendor tersebut mengalami ketakutan karena takut diancam atau diintimidasi.

"Vendornya saat ini ketakutan. Saya bilang 'kalau ada apa-apa direkam aja' dan direkam. Ada rekamannya dan udah nyebar kali."

"Saya kasihan kepada keluarganya karena takut kan mungkin kalau diapa-apain," cerita Neni.

Senada dengan Neni, ketua koordinator aksi, Suwitno, turut mengamini adanya dugaan penganiayaan terhadap pegawai vendor.

Pernyataan Suwitno itu merespons terkait adanya spanduk yang terpasang di depan Kemendiktisiantek dan menyebut Satryo sebagai menteri pemarah dan suka menampar.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan