Sjafrie Sjamsoeddin Beri Oleh-oleh Senapan Serbu PT Pindad Kaliber 5.56 mm kepada Menhan Prancis
Senjata yang diberikan Menhan Sjafrie kepada Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu adalah senapan serbu produk dalam negeri berkaliber 5.56mm.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menghadiahi senapan serbu produksi PT Pindad SS2-V4 kaliber 5.56 mm kepada Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu sebagai cinderamata di kantor Kementerian Pertahanan Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Saat menyerahkan cinderamata tersebut, Sjafrie memperkenalkan senjata tersebut sebagai senapan serbu produk dalam negeri berkaliber 5.56mm.
Baca juga: PPPK Kemenhan 2024 Buka 6.974 Lowongan Tenaga Teknis dan Kesehatan, Cek Syaratnya
Sebastien pun tampak tersenyum dan langsung menyalami Sjafrie ketika menerima cinderamata tersebut.
Sebastien pun membalas cinderamata tersebut dengan menyerahkan cinderamata berupa sebuah lukisan bertuliskan Marine dan bergambar pesawat tempur serta kapal perang.
Selain itu, Sebastien juga menyerahkan cinderamata lain berupa potongan tali baja (katapel) terbingkai yang biasa digunakan di kapal induk untuk meluncurkan pesawat tempur.

Sebelumnya, upacara jajar kehormatan mengawali pertemuan Sjafrie dengan Lecornu di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jakarta pada Kamis (30/5/2024) sekira pukul 08.00 WIB.
Keduanya lalu melakukan pertemuan tertutup di salah satu ruangan kantor Kementerian Pertahanan.
Pertemuan tersebut berlangsung sekira 1 jam.
Setelah pertemuan, keduanya tampak masuk ke dalan sebuah mobil.
Baca juga: Prancis Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Baru untuk Bashar Assad di Suriah
Keduanya tampak menunggang Maung berkelir hitam keluar dari halaman kantor Kementerian Pertahanan.
Karo Infohan sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Wenas mengungkapkan dalam pertemuan tersebut kedua menteri pertahanan membahas peluang kerja sama, baik dalam konteks latihan bersama maupun pertukaran personel di bidang pendidikan dan pelatihan.
Ia mencatat selama dua sampai tiga tahun terakhir aktivitas kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Prancis menunjukkan peningkatan.
Selain itu, kedua Menteri Pertahanan sepakat dan melihat kedua negara bisa berkolaborasi dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan.
"Bahkan, tadi juga disampaikan untuk kerja sama dalam konteks peralatan militer baik dengan penggunaan teknologi maupun kerja sama dalam bentuk lainnya," kata Frega usai pertemuan.
"Karena dengan adanya kerja sama dalam produksi peralatan militer tentunya juga mungkin ini bermanfaat untuk transfer teknologi dan juga menciptakan lapangan pekerjaan tentunya, ini dalam proses penjajakan," lanjutnya.
Ia mengatakan hal tersebut juga sejalan dengan komitmen presiden kedua negara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.