Selasa, 2 September 2025

Distribusi Elpiji 3 Kg

Alasan Pemerintah Larang Pengecer Jual Gas Elpiji 3 Kg

Pemerintah Indonesia memberlakukan larangan bagi pengecer, termasuk warung, untuk menjual gas elpiji 3 kilogram, mulai 1 Februari 2025.

Surya/Habibur Rohman
GAS ELPIJI - Potret pekerja menata deretan tabung gas LPG 3 Kg di toko di kawasan Surabaya Selatan, Kamis (23/1/2024). Kini, Pemerintah memberlakukan larangan bagi pengecer untuk menjual gas elpiji 3 Kg, mulai 1 Februari 2025. 

Lantas, apakah pembelian elpiji 3 Kg dibatasi?

Sampai saat ini, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan untuk membatasi pembelian elpiji 3 kg. 

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyebut Pertamina akan melakukan tracking atau pelacakan jika ditemukan indikasi pembelian elpiji 3 kg dalam jumlah tidak wajar. 

Meski tak dibatasi, pembelian elpiji 3 Kg masih menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau pembeli membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat datang ke pangkalan. 

Pembelian tersebut, akan tercatat secara digital melalui aplikasi Merchant Apps Pertamina (MAP).

Lebih lanjut, Heppy mengatakan, Pertamina bakal menjalankan kebijakan yang ditetapkan pemerintah melalui Kementerian ESDM terkait distribusi elpiji 3 kg.

Oleh sebab itu, masyarakat yang ingin membeli elpiji 3 kg di pangkalan resmi Pertamina akan mendapat keuntungan.

Harga elpiji yang dijual di pangkalan resmi Pertamina sesuai HET yang ditetapkan pemerintah.

“Kami mengimbau masyarakat untuk membeli langsung di pangkalan resmi,” kata Heppy kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2025).

Baca juga: Cara Daftar Subsidi Tepat Gas LPG 3 Kg Pertamina untuk Rumah Tangga, Siapkan KTP

Respons Warga

Seiring dengan adanya kebijakan soal gas elpiji 3 Kg, sebagian warga di Jakarta mengeluhkan sulitnya memperoleh gas LPG 3 Kg. 

Narti, Warga Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengaku sudah mencari gas subsidi ke banyak warung hingga SPBU. 

"Sudah nyari keliling dari sore sampai malam, enggak dapat-dapat, ada kali 20 warung. Sampai SPBU juga enggak ada," ucapnya, kepada Tribunnews, Minggu, (2/2/2025).

Hal sama juga dialami Dede, asisten rumah tangga di kawasan Ampera Raya,Jakarta Selatan.

Menurutnya, warung atau kios yang ia datangi selalu habis. 

"Sudah keliling, dari warung deket rumah di Ampera, sampai ke Ragunan, bilangnya kosong," katanya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan