Minggu, 7 September 2025

Kronologis Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Seorang WNI di Malaysia, Korban Terkena Serpihan

WNI bernama Finsen Resky Sembiring (27) meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di daerah Bentong, Pahang, Malaysia pada Kamis, 6 Februari 2025.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
KECELAKAAN HELIKOPTER - Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha (kanan) dalam konferensi pers di Kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2025). Judha menyebut WNI yang jadi korban kecelakaan helikopter segera dipulangkan ke tanah air. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Finsen Resky Sembiring (27) meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter jenis Bell 206L4 bernomor registrasi PK-ZUV yang lepas kendali saat mengisi bahan bakar di daerah Bentong, Pahang, Malaysia pada Kamis, 6 Februari 2025.

Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha menjelaskan kronologis kejadian yang menewaskan Finsen Resky tersebut.

Peristiwa bermula saat helikopter mencoba hovering atau melayang di udara untuk mendarat di Bentong.

Tiba-tiba helikopter mengalami selip.

Helikopter pun menjadi tak terkendali hingga akhirnya terbalik dan terbakar.

Serpihan tersebut mengenai tangki bahan bakar dan memicu kebakaran.

Baca juga: WNI Jadi Korban Tewas Kecelakaan Helikopter di Malaysia

Nahas, tak jauh dari lokasi, ada satu orang warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai teknisi terkena serpihan baling-baling.

"Helikopter terbalik dan kemudian pecahannya itu menyebabkan kebakaran, karena di situ ada tangki bahan bakar di situ dan menyebabkan ada satu warga negara Indonesia meninggal, dengan inisial FRS usia 27 tahun,” kata Judha dalam konferensi pers di Kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2025).

Atas kejadian tersebut KBRI Kuala Lumpur segera berkoordinasi dengan otoritas penerbangan Malaysia dan pihak perusahaan penerbangan Indonesia tempat WNI tersebut bekerja.

Saat ini Kemlu RI tengah melakukan proses pemulasaraan jenazah di Rumah Sakit Bentong, Malaysia.

Baca juga: Kecelakaan Helikopter di Bentong Pahang Malaysia, Seorang WNI Dilaporkan Meninggal Dunia

Pihak perusahaan Indonesia sudah berada di Malaysia dan akan mengurus repatriasi jenazah ke Indonesia.

“Saat ini kita sedang melakukan proses pemulasaraan jenazah, saat ini jenazah masih ada di hospital Bentong. Pihak perusahaan dari Indonesia juga sudah ada di Kuala Lumpur, kita akan bekerjasama untuk segera memulangkan jenazah ke Indonesia,” ungkap Judha.

Mengutip pernyataan Kepala Polisi Daerah Bentong, Superitendan Zaiham Mohd Kahar, kecelakaan terjadi di dekat Kolam Air Panas, Jalan Lama Kuala Lumpur-Bentong.

"Panggilan darurat diterima pada pukul 10:39, dan tim pemadam kebakaran tiba di lokasi pada pukul 10:52. Posisi mereka berjarak sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian," ujarnya.

Dikutip dari Anadolu, operator helikopter sempat berkomunikasi dengan Pusat Kontrol Lalu Lintas Udara Kuala Lumpur pada 10.18 waktu setempat.

Helikopter meminta izin untuk kembali ke lokasi pendaratan.

Kaki helikopter disebut bergesek dengan tempat pendaratan lalu helikopter terguling dan terbakar.

Kebakaran berhasil dikendalikan dan dipadamkan sepenuhnya pada pukul 11:06 waktu setempat.

Kejadian ini menjadi perhatian serius mengingat keselamatan kerja di industri penerbangan dan konstruksi.

Pihak berwenang akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan ini.

Dilaporkan sang pilot helikopter, Kustiyadi (44), selamat dalam kejadian itu dan hanya mengalami luka ringan.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan