18 Februari Memperingati Hari Apa? Tragedi Penculikan Dua Reporter TV dan Hari Kemerdekaan Gambia
Tanggal 18 Februari memperingati hari apa? diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Gambia dan mengenang tragedi penculikan dua reporter TV.
TRIBUNNEWS.COM - Tanggal 18 Februari memperingati hari apa?
Adapun tanggal 18 Februari 2025 jatuh pada Selasa, besok.
Melansir Wikipedia, tanggal 18 Februari diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Gambia.
Selain itu, pada tanggal tersebut kita juga mengenang tragedi penculikan dua reporter Metro TV.
1. Mengenang Tragedi Penculikan Dua Reporter Metro TV
Tanggal 18 Februari mengenang tragedi penculikan dua reporter Metro TV.
Peristiwa ini sempat menggemparkan Indonesia.
Diketahui, reporter Metro TV Meutya Hafid, bersama juru kameranya, Budiyanto dikabarkan hilang saat melakukan liputan di Irak.
Meutya Hafid dan Budiyanto, disandera Mujahidin Irak saat liputan di sana pada 18 Februari 2005.
Mobil yang mereka tumpangi diduga dihadang sekelompok orang bersenjata saat masuk ke Kota Ramadi, Baghdad.
Hingga akhirnya pada Senin (21/2/2005), dua wartawan tersebut telah dibebaskan.
Baca juga: 15 Februari 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Hari Kanker Anak Sedunia dan Hari Kesadaran Jomblo
Kemudian, pada tanggal 28 September 2007, Meutya menerbitkan buku yang berjudul "168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak".
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun turut menulis pengantar dalam buku tersebut.
Beberapa tokoh lain juga berkontribusi pada buku tersebut, seperti Don Bosco Selamun (Chief Editor Metro TV 2004-2005), Marty Natalegawa (Mantan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri), dan Abu Bakar Baasyir (Pemimpin Jamaah Ansharut Tauhid).
2. Hari Kemerdekaan Gambia
Hari Kemerdekaan Gambia dirayakan pada tanggal 18 Februari setiap tahunnya.
Setelah berabad-abad penjajahan dan eksploitasi, pada tanggal 18 Februari 1965, Gambia diberi kemerdekaan oleh Britania Raya lalu bergabung dalam Persemakmuran, hingga menarik diri pada Oktober 2013.
Gambia menerima asal sejarah yang sama dengan banyak negara Afrika barat, dengan perdagangan budak merupakan faktor utama dalam pendirian sebuah koloni di Sungai Gambia, mula-mula oleh bangsa Portugis dan kemudian oleh Britania.
Baca juga: 5 Februari Memperingati Hari Apa? Ada HUT HMI dan Peristiwa Pemberontakan Kapal Tujuh Provinsi
Sejak kemerdekaan, Gambia mengalami masa stabil, kecuali pada masa kediktatoran militer yang singkat pada 1994.
Setelah kemerdekaan, status Gambia ditetapkan sebagai monarki konstitusional dalam Persemakmuran.
Elizabeth II ditetapkan sebagai Ratu Gambia yang kekuasaannya diwakili oleh Gubernur Jenderal.
Tak lama kemudian, pemerintah nasional Gambia menggelar referendum yang mengusulkan agar negara itu menjadi republik.
Namun, referendum ini gagal untuk menerima dua pertiga mayoritas yang diperlukan untuk mengubah konstitusi.
Pada tanggal 24 April 1970, Gambia menjadi negara republik dalam Persemakmuran, mengikuti referendum kedua.
(Tribunnews.com/Latifah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.