Kasus Korupsi Minyak Mentah
5 Pengakuan Pengguna Pertamax soal BBM Oplosan: Merasa Dirugikan, Ancam Tak Pakai Produk Pertamina
Berikut pengakuan sejumlah konsumen Pertamax imbas kasus korupsi Pertamina, mengaku kecewa dan kapok membeli Pertamax.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Padahal, dia mengganti bahan bakar untuk kendaraannya dari Premium ke Pertamax karena merasa tidak layak untuk mendapat subsidi.
"Saya kira itu sangat merugikan masyarakat banget. Apalagi itu dilakukan sama petinggi Pertaminanya sendiri. Itu udah sangat sangat keji kalau saya bilang," ucap Iman.
3. Ancam Tak Pakai Produk Pertamina Lagi
Warga bernama Samsudhuha Wildandyah (30) mengancam tidak akan menggunakan produk Pertamina lagi setelah adanya kasus ini.
Warga Kota Bekasi ini mengatakan menggunakan Pertamax juga karena merasa tak layak mendapat BBM bersubsidi.
"Iya, saya enggak nyangka aja. Ini kan pakai Pertamax, berharap mesin kita bagus. Kalau begini, saya bakal pertimbangkan buat pindah ke yang lain," katanya kepada Tribunnews.com, Rabu.
4. Pertimbangkan Isi BBM di SPBU Swasta
Warga bernama Putra (32) mengaku kapok membeli Pertamax, dan mempertimbangkan mengisi BBM di SPBU swasta.
"Kapok banget (beli Pertamax), kalau brand swasta SPBU-nya lebih banyak lagi jaringannya seperti Pertamina, saya lebih pilih brand lain yang nilai oktannya sama seperti Pertamax," ungkapnya di Koja, Jakarta Utara, Rabu, dilansir Kompas.com.
"Kan jadi menimbulkan trauma juga bayar Pertamax, tapi dikasihnya Pertalite oplosan," lanjut Putra.
Baca juga: Adu Utang 6 Petinggi Pertamina Tersangka Korupsi Pertamax, Agus Purwono Capai Rp6,3 M
Putra menyebut sebenarnya bisa saja membeli BBM dengan kualitas lebih baik yang harganya lebih mahal seperti Pertamax Turbo.
Namun, ia takut pengoplosan kembali terulang.
"Saya bisa manfaatkan untuk pakai Pertamax Turbo, cuma enggak tahu juga ya nanti bakal dioplos lagi atau enggak sama oknum yang menjabat di Pertamina demi meraup kepentingan dan keuntungan pribadinya," katanya.
5. Mengaku Kapok
Warga lain bernama Mario Anwar (35) juga mengaku kapok membeli Pertamax.
Meski begitu, Mario enggan beralih ke Pertalite karena antrean pembeli di SPBU biasanya panjang.
"Sejauh ini kapok sih. Tapi, dibanding harus antre panjang, mending pakai oktan yang lebih tinggi," jelasnya.

Penjelasan Kejagung
Sementara itu, Kejaksaan Agung (Kejagung) meminta masyarakat tetap tenang terkait beredarnya kabar Pertamax oplosan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.