Kamis, 2 Oktober 2025

Pengamat Sebut Kapolri Banyak Terlibat Politik Praktis, Choirul Anam Kompolnas Berbeda Pandangan

Ray Rangkuti menyebut, bahwa Jenderal Listyo Sigit Prabowo lebih memiliki bakat politik ketimbang bakat sebagai aparat penegak hukum.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
DESAKAN GANTI KAPOLRI - Pengamat Politik dari Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit terlalu banyak terlibat politik praktis sehingga perlu dicopot dari jabatannya. Hal itu diungkapkan dalam diskusi Publik Ikatan Wartawan Hukum (Iwakum) Bertajuk 'Urgensi Reformasi Polri' di kawasan Jakarta Selatan, Jum'at (7/3/2025). 

"Karena Kapolri sebenarnya berada langsung di bawah Presiden dan tanggung jawab demokratis dalam sebuah masyarakat itu harus ada kontrol berlapis," tegasnya.

Sementara itu, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mohammad Choirul Anam berpandangan, semua Kapolri pasti memiliki persoalan dan prestasi masing-masing.

Di tengah banyaknya kritikan terhadap Korps Bhayangkara, Anam menyebut Kapolri saat ini juga mempunyai prestasi.

Salah satunya melahirkan sebuah Direktorat pelindungan anak dan perempuan.

Oleh karena itu, eks Komisioner Komnas HAM ini bilang persoalan institusi Polri bukan hanya disebabkan oleh orang tertentu.

Tapi, jauh lebih luas yaitu soal perbaikan struktural dan kultural baik itu pendidikan maupun perbaikan sumber daya manusia di Institusi Kepolisian.

Baca juga: Kapolri soal Polemik Lagu Band Sukatani: Polri Tidak Antikritik Harus Legowo

“Saya sih lebih bagus pergantiannya natural saja kayak sebelum-sebelumnya. Semua kepala kepolisian memang memiliki catatan yang baik yang positif, prestasi maupun yang masalah. Sehingga pergantian itu menjadi sesuatu yang sifatnya natural,” kata Anam.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved