Minyak Goreng
Jeritan Pedagang Imbas Isian MinyaKita Tak Sesuai Takaran: Merugi, Banyak Komplain dari Pembeli
Pedagang mengeluhkan temuan produk MinyaKita yang isinya tak sesuai takaran. Mereka mengaku alami kerugian dan menerima banyak komplain dari pembeli.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pedagang MinyaKita di kawasan Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengungkapkan keluhannya atas temuan produk MinyaKita yang isinya tak sesuai takaran.
Salah seorang pedagang, Dia mengaku tak pernah berapa sebenarnya takaran asli dari produk MinyaKita yang dijualnya.
Karena selama ini Dina hanya menerima produk MinyaKita ini dari produsen.
Dina juga belum pernah mencoba untuk mengetes sendiri berapa takaran MinyaKita yang dijualnya.
"Kalau 1 liter ya saya percaya saja, nggak pernah coba buat tes," kata Dina dilansir Tribun Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Lebih lanjut adanya temuan isian MinyaKita yang tak sesuai takaran ini jelas telah merugikannya sebagai pedagang dan juga pembeli.
Terlebih tak sedikit para pembeli yang komplain akan isian produk MinyaKita ini.
"Pasti merugikan, banyak yang komplain kan pembelinya," terang Dina.
Sama seperti Dina, pedagang lain bernama Saung juga mengungkap kasus MinyaKita ini langsung berdampak terhadap omzet penjualannya.
Saung khawatir munculnya kasus MinyaKita ini membuat barang-barang dagangannya menjadi tidak laku.
"Khawatir pasti, merugikan, bisa-bisa nggak laku nanti," jelas Saung.
Baca juga: Mentan Amran Kembali Temukan Isi Minyakita Tak Sesuai Takaran Saat Sidak di Pasar Gede Solo
Mentan Temukan Isian MinyaKita Tak Sesuai Takaran
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan temuan kecurangan pada produk MinyaKita yang beredar di pasaran.
Mentan Amran mengaku menemukan isian MinyaKita yang tak sesuai ukuran kemasannya.
Yakni MinyaKita kemasan satu liter, tapi isinya ternyata hanya 750-800 mililiter saja.
Tak hanya itu, Amran juga mengungkap soal temuan MinyaKita yang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Diketahui HET dari MinyaKita kemasan satu liter adalah Rp 15.700.
Namun Amran menemukan di pasaran bahwa MinyaKita kemasan satu liter ini dijual dengan harga Rp 18.000.
"Kami temukan ini minyak kita, minyak kita dijual diatas HET. HET Rp 15.700 tapi dijual Rp 18.000."
"Kemudian isinya tidak cukup satu liter, hanya 750-800 mililiter. Ini tidak cukup satu liter," kata Amran dilansir Kompas TV, Minggu (9/3/2025).
Atas temuan kecurangan tersebut, Amran pun mendesak perusahan produsen MinyaKita ini untuk diproses.
Salah satu produsen MinyaKita ini adalah PT Artha Eka Global.
Amran pun mengancam akan menutup perusahaan tersebut jika terbukti melakukan kecurangan.
"Kami minta pada PT-nya ini PT Artha Eka Global Asia kami minta diproses, kalau terbukti ditutup," tegas Amran.
Baca juga: Modus Produsen MinyaKita di Depok Kurangi Takaran: Ada Mesinnya, Takar 802 ml dan 760 ml
Komisi IV DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas Produsen yang 'Sunat' Isi Minyakita
Komisi IV DPR meminta pemerintah untuk menindak tegas produsen minyak goreng kemasan Minyakita yang disebut curang lantaran menjual produk tidak sesuai dengan takaran.
"Saya mendorong Kementerian Perdagangan dan instansi terkait untuk melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh produsen Minyakita," kata Anggota Komisi IV DPR RI Cindy Monica dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Menurut dia, jika pemerintah menemukan pelanggaran, maka harus ada sanksi tegas seperti peringatan keras hingga pencabutan izin usaha produsen Minyakita.
Politisi Partai NasDem itu menjelaskan bahwa langkah tersebut diperlukan karena terbukti pelaku telah membuat konsumen dirugikan.
"Masyarakat berhak mendapatkan produk sesuai dengan apa yang mereka beli. Ke depan, pengawasan harus diperketat agar kasus serupa tidak terulang,” tandas Cindy.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Takaran Minyakita Disunat, Pedagang di Jaksel Ngaku Dirugikan hingga Takut Omzet Turun.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reza Deni)(Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.