Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Prabowo dan Jusuf Kalla Nilai Indonesia Tak Perlu Khawatir dengan Tarif Impor AS
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, resmi mengumumkan tarif impor baru bagi sejumlah negara mitra dagang.
Penulis:
Milani Resti Dilanggi
Editor:
Tiara Shelavie
"Dia bilang masih terbuka negosiasi, sebenarnya ini pressure untuk negosiasi. Sama seperti Anda beli sesuatu, kasih dulu harga tinggi, baru berunding," kata Kalla.
Lebih lanjut, JK menyarankan Indonesia tak mengambil langkah seperti negara China.
Diketahui, pada saat sejumlah negara memilih untuk bernegosiasi demi meredakan ketegangan dagang dengan AS, China justru mengambil langkah berbeda.
China menerapkan tarif balasan terhadap produk dan perusaan asal Amerika Serikat.
"Posisi Indonesia sangat berbeda dengan China, sehingga respon yang diambil sebaiknya juga berbeda," ujar Kalla
Ia mengatakan, barang-barang yang dijual di retail besar AS didominasi oleh produk buatan China hal itu berbeda dengan Indonesia.
Ia pun menyarankan agar Indonesia menghindari kebijakan tarif balasan tersebut.
Untuk diketahui, Trump menekan kebijakan tarif minimal 10 persen terhadap semua impor barang dari seluruh dunia.
Sementara, di Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32 persen.
Tarif resiprokal yang dikenakan AS terhadap negara-negara ASEAN bervariasi.
Malaysia dan Brunei Darussalam 24 persen, Filipina 17 persen, Singapura 10 persen, Kamboja 49 persen, Laos 48 persen, Vietnam 46 persen, Myanmar 44 persen, dan Thailand 36 persen.
(Tribunnews.com/Milani/Igman Ibrahim) (Kompas.com/Aprilia Ika)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.