Polisi Gugur Ditembak di Lampung
5 Fakta Rekonstruksi Penembakan 3 Polisi di Way Kanan: Kopda Basarsyah Tembak AKP Lusiyanto 3 Kali
Berikut 5 fakta baru yang terungkap dalam rekonstruksi penembakan terhadap 3 polisi di Lampung oleh Kopda Basarsyah yang digelar hari ini.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Pravitri Retno W
Kemudian, AKP Lusiyanto mengarahkan pistol jenis revolver miliknya ke arah Kopda Basarsyah.
Nahas, sebelum sempat menembak, dirinya terlebih dahulu ditembak sebanyak tiga kali oleh Kopda Basarsyah dan berujung tewas.
Selanjutnya, korban terakhir adalah Briptu Ghalib. Dirinya ditembak oleh Kopda Basarsyah saat akan melumpuhkan tersangka lainnya yaitu Peltu Lubis yang hendak kabur.
Dalam rekonstruksi tersebut, Kopda Basarsya melesakan tembakan ke arah Briptu Ghalib sebanyak tiga kali.
3. Briptu Ghalib Bawa Senjata Tanpa Peluru
Lalu, terungkap pula, senjata yang dibawa Briptu Ghalib saat melakukan penggerebekan tidak terisi peluru.
Hal ini diketahui ketika adegan 60 diperagakan. Kurinci yang memimpin rekonstruksi menyebut saksi 19 sempat mengambil senjata milik Ghalib setelah tewas ditembak Kopda Basarsyah.
Namun, saat dicek, ternyata senjata tersebut tidak terisi peluru.
4. Ada Anggota Polda Sumsel Jual 2 Ayam
Fakta lainnya yang terungkap dalam rekonstruksi yaitu ketika anggota Polda Sumsel, Aiptu Kapri Sucipto, ternyata sempat menjual dua ayam saat datang ke lokasi judi sabung ayam.
Hal ini diketahui ketika rekonstruksi memasuki adegan ke 15.
Dalam adegan tersebut, Kapri tiba di lokasi judi sabung ayam pada pukul 16.00 WIB.
"Pukul 16.00 WIB, saksi 24 (Aiptu Kapri Sucipto) dari Polda Sumsel datang menggunakan Daihatsu Sigra putih dengan membawa 2 ekor ayam. Saksi 24 menjual ayam lalu beristirahat di warung," kata Kurinci.
5. Keluarga Korban Anggap Rekonstruksi Banyak yang Janggal

Keluarga korban pun menanggapi terkait rekonstruksi yang digelar har ini yang menurutnya banyak kejanggalan.
Kakak Bripka Petrus Apriyanto, Haryanti, mengatakan ada kejanggalan ketika adiknya disebut melakukan pengejaran sebelum ditembak.
Padahal, menurutnya, hal tersebut tidak pernah dilakukan oelh Bripka Petrus.
"Kata mereka, anak saya mengejar mereka. Padahal tidak benar itu dan tidak ada," ucap Haryanti.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.