Jumat, 15 Agustus 2025

Demokrat Ungkap Pesan SBY saat Tanggapi Isu 'Matahari Kembar' di Pemerintahan

Politikus Demokrat, Dede Yusuf, ungkap pesan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat tanggapi isu matahari kembar.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Rina Ayu
ISU MATAHARI KEMBAR - Politikus Partai Demokrat, Dede Yusuf, saat ditemui usai diskusi di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta, Senin (12/8/2019). Dede Yusuf, mengungkapkan pesan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat menanggapi isu 'matahari kembar' di pemerintahan.  

TRIBUNNEWS.COM - Politikus Partai Demokrat, Dede Yusuf, mengungkapkan pesan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat menanggapi isu 'matahari kembar' di pemerintahan. 

Isu matahari kembar menyeruak setelah para menteri Presiden Prabowo Subianto menyambangi kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka silaturahmi lebaran. 

Sebagian dari mereka yang sowan masih ada yang menyebut Jokowi sebagai 'bos'. 

Dede mengatakan, SBY selalu mengatakan tak boleh ada matahari kembar dalam pemerintahan. 

"Sebetulnya kalau Pak SBY selalu mengatakan tidak boleh ada matahari kembar," kata Dede Yusuf, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (21/4/2025).

Dede menekankan, seharusnya juga tak ada pihak yang berpikir tentang kepemimpinan lain di luar kepemimpinan Prabowo. 

Menurut Dede, kunjungan para menteri Prabowo ke Jokowi itu merupakan hal wajar.

Terlebih momen tersebut bertepatan dengan libur Lebaran.

"Sebetulnya sowan ke mana saja boleh, kan. Apalagi sebagai senior-senior di pemerintahan, saya rasa wajar kalau saling sowan," katanya.  

"Sekali lagi saya hanya menyadur dari pernyataan Bapak SBY. Matahari kembar saat ini di pemerintahan ya hanya Bapak Prabowo," tandasnya. 

Sikap Prabowo soal Isu Matahari Kembar 

Baca juga: Istana Minta Kunjungan Pejabat ke Rumah Jokowi Tidak Disimpulkan Adanya Matahari Kembar

Sebelumnya, Ketua MPR sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengungkapkan, Presiden Prabowo tak terganggu dengan adanya isu 'matahari kembar' di pemerintahan. 

"Presiden Prabowo merasa tidak terganggu dengan adanya menteri-menteri era Pak Jokowi yang juga bersilaturahmi kepada Pak Jokowi," ujarnya di komplek parlemen, Kamis (17/4/2025). 

"Pak Prabowo tidak merasa terganggu dengan situasi itu," tandasnya. 

Muzani menegaskan, kunjungan sejumlah Menteri tersebut sebagai bentuk penghormatan dan juga silaturahmi dalam rangka lebaran.

Menurutnya, para menteri Prabowo yang dulu bekerja sebagai menteri Jokowi justru harus tetap menghormati Presiden ke-7 RI tersebut. 

Lebih lanjut, Muzani menyebut seluruh jajaran Menteri Kabinet Merah Putih memiliki komitmen penuh kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto

"Saya kira para menteri yang sekarang memiliki komitmen terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo cukup tangguh, cukup kuat, cukup solid," jelas Muzani.

Kekhawatiran adanya 'matahari kembar' di pemerintahan ini sebelumnya disuarakan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.  

"Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar,” kata Mardani, Jumat (11/4/2025).

Mardani sebenarnya meyakini, Prabowo tidak akan merasa tersinggung dengan kunjungan para menterinya ke Presiden terdahulu.

Namun demikian, ia menekankan pentingnya jajaran kabinet untuk menjaga kewibawaan sosok pemimpin tertinggi dalam sistem pemerintahan.

"Bagaimanapun presiden kita Pak Prabowo, dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya. Dan saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya yang ke Pak Jokowi."

“Namun, yang jadi pesan saya cuma satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua,” kata Mardani. 

(Tribunnews.com/Milani/Igman Ibrahim)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan