Jumat, 8 Agustus 2025

Soal Rudapaksa di RSHS Bandung, Menkes: Lebih Parah Kasus yang Terjadi di Undip

Budi menuturkan bahwa Kementerian Kesehatan telah menghentikan sementara kegiatan PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) Anestesi di RSHS Bandung

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews/Taufik Ismail
KASUS RUDAPAKSA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (5/2/2025). Budi Gunadi menilai bahwa kasus perundungan yang menyebabkan meninggalnya Aulia Risma Lestari, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro, lebih parah dibanding kasus pemerkosaan oleh dokter residen di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menilai bahwa kasus perundungan yang menyebabkan meninggalnya Aulia Risma Lestari, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro, lebih parah dibanding kasus pemerkosaan oleh dokter residen di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Budi mengatakan, untuk kasus pemerkosaan di RSHS Bandung, kasusnya sedang ditangani pihak kepolisian.

"Untuk kasus hukumnya, ini juga sudah masuk ke polisi. Karena isu ini lebih hangat lah, walaupun menurut saya yang lebih parah yang parah Undip, karena ada nyawa yang hilang," kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Pemerkosaan ini dilakukan oleh Priguna Anugerah Pratama (31), dokter residen yang tengah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad).

Baca juga: Anggota DPR Kritik Menkes Soal Kasus Dokter Residen di RSHS Bandung: Jangan Mentang-mentang Pria

Budi menuturkan bahwa Kementerian Kesehatan telah menghentikan sementara kegiatan PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) Anestesi di RSHS Bandung.

"Jadi kejadian, kita hentikan pendidikan di RSHS untuk anastesi. Yang lainnya tetap bisa jalan, tetapi di luar Hasan Sadikin," ujarnya.

Ia menjelaskan, Inspektorat Jenderal Kemenkes sudah menangani persoalan tersebut, khususnya perbaikan pada program studi (Prodi) anestesi FK UNPAD dan RSHS Bandung.


"Nah sekarang kita minta mereka secara serius untuk memperbaiki itu. Sekarang sedang dalam proses," ungkap Budi.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan