Selasa, 19 Agustus 2025

Operasi Berantas Preman

Polisi Tangkap 22 Preman saat Patroli di Jakbar, Ada dari Ormas Grib Jaya hingga FBR

Dalam patroli yang dilakukan di sekitar wilayah Kembangan, Jakarta Barat, terdapat puluhan preman yang ditangkap.

Tribunnews.com / Abdi Ryanda Shakti
OPERASI BERANTAS PREMANISME - Polda Metro Jaya menggelar patroli dalam rangka Operasi Berantas Jaya 2025 untuk memberantas aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) di kawasan Kembangan, Jakarta Barat pada Selasa (13/5/2025). Dalam hal ini, sebanyak 22 anggota ormas Grib Jaya hingga FBR ditangkap karena melakukan pungutan liar. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menggelar Operasi Berantas Jaya 2025 untuk memberantas aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas).

Dalam patroli yang dilakukan di sekitar wilayah Kembangan, Jakarta Barat, terdapat puluhan preman yang ditangkap.

"Dari kegiatan yang dimulai dari tadi siang, dimulai dari kegiatan surveillance, kemudian penyelidikan, dapatkanlah ada 22 orang yang melakukan aksi preman. Bentuknya apa. Bentuknya adalah melakukan pungutan liar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi di lokasi, Selasa (13/5/2025).

Ade Ary mengatakan puluhan orang yang melakukan aksi premanisme ini mengaku dari sejumlah ormas di antaranya Grib Jaya dan FBR hingga karang taruna.

"Mereka ada yang berasal dari sebuah ormas dengan inisial G, oknumnya ya, kemudian yang kedua ada berasal dari ormas dengan inisial F, dan ada juga yang berasal dari karang taruna," ungkapnya.

"Ya mereka memungut uang bulanan yang disebut sebagai uang pangkal, kemudian ada yang memungut harian dengan alasan uang kebersihan, yang ketiga memungut harian dengan alasan uang untuk listrik," sambungnya.

Saat ini, lanjut Ade Ary, pihaknya masih melakukan pendalaman kepada para anggota ormas tersebut.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggelar Operasi Brantas Jaya 2025 untuk menindak aksi premanisme yang meresahkan masyarakat di wilayah DKI Jakarta.

Operasi ini melibatkan 734 personel gabungan, yang terdiri dari unsur Polisi, TNI, dan Satpol PP. 

Kabag Ops Polda Metro Jaya, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika, mengatakan, operasi ini merupakan bentuk kehadiran negara dalam menjawab keresahan publik terhadap isu premanisme yang berkembang belakangan.

Baca juga: Habib Rizieq Singgung Ormas Preman, Dede Yusuf: Pemerintah Bisa Tinjau Ulang Izinnya

“Hari ini kami laksanakan tugas, turun ke lapangan untuk memberikan rasa nyaman dan aman di tengah masyarakat," kata Ketut Gede, saat apel gabungan, Selasa (13/5/2025) malam.

"Kita tahu ada isu-isu yang berkembang, yaitu gangguan premanisme. Negara harus hadir di tengah masyarakat,” imbuhnya.

Dalam arahannya, Kabag Ops juga menyampaikan bahwa tim akan disebar ke sejumlah titik rawan di wilayah hukum Polda Metro Jaya, khususnya di Jakarta Barat.

Dia berharap para personel dapat menjalankan tugas secara simpatik namun tegas terhadap pelaku gangguan kamtibmas.

“Kalau memang kita menemukan (pelaku) yang mengganggu atau upaya yang memberikan rasa takut atas aktivitas masyarakat, kami turun ke lapangan. Harapannya supaya kami lebih bersikap simpatik terhadap masyarakat,” ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan