Selasa, 23 September 2025

Tanggal 20 Mei 2025 Apakah Libur? Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, Berikut Sejarahnya

Apakah tanggal 20 Mei 2025 libur? 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, simak sejarah pelaksanaannya berikut ini.

zoom-inlihat foto Tanggal 20 Mei 2025 Apakah Libur? Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, Berikut Sejarahnya
Freepik
HARI KEBANGKITAN NASIONAL - Ilustrasi Hari Kebangkitan Nasional 2025 diunduh dari Freepik pada Rabu (14/5/2025), simak informasi apakah tanggal 20 Mei 2025 termasuk dalam hari libur nasional atau tidak, lengkap dengan sejarahnya.

Awalnya pembentukan Gerakan Boedi Oetomo dicetuskan oleh Wahidin Soedirohoesodo dan Soetomo.

Wahidin Soediro Hoesodo, adalah seorang dokter lulusan Sekolah Dokter Jawa (dulu kampusnya terletak dekat Rumah Sakit Militer Weltervreden yang sekarang menjadi RSPAD Gatot Subroto) memiliki peranan penting dalam proses berdirinya Boedi Oetomo.

Dr. Wahidin prihatin melihat kondisi masyarakat yang tidak mampu dan kesulitan biaya sehingga tidak dapat merasakan pendidikan formal dan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. 

Ia memberikan wejangan di hadapan para pelajar STOVIA mengenai pentingnaya pendidikan sebagai sarana untuk membebaskan diri dari keterbelakangan.

Kemudian Pada Tanggal 20 Mei 1908, di ruang Kelas Anatomi STOVIA, diselengarakan pertemuan dan menghasilkan terbentuknya organisasi Boedi Oetomo dengan Ketua R Soetoemo, Wakil Ketua M Soelaiman, Sekretaris I Soewarno, Sekretaris II M Goenawan Mangoenkoesoemo, dan Bendahara R Angka.

Gerakan ini berkembang dari embrio yang bersifat kultural, nasionalisme rakyat Indonesia perlahan mulai berkembang dan terwujud dalam pembentukan berbagai organisasi setelah Boedi Oetomo.

Baca juga: Tanggal 20 April Memperingati Hari Apa? Ada Peringatan Hari Kebangkitan Yesus Kristus atau Paskah

Setelah kemunculan gerakan Boedi Oetomo, tercatat ada beberapa organisasi dan partai politik lahir setelah kemunculan Boedi Oetomo.

Boedi Oetomo dianggap menjadi pemicu kesadaran para tokoh pergerakan nasional untuk mulai berjuang dengan cara berorganisasi.

Sejak saat itu kelahiran dan perkembangan nasionalisme Indonesia semakin memperlihatkan bentuk nasionalisme yang nyata.

Nasionalisme dapat mewujudkan Perhimpunan Indonesia (PI) dan partai-partai politik yang menyusulnya, salah satunya partai politik Parindra.

Kemudian sejak tahun 1959, tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional, disingkat Harkitnas, dan ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Kebangkitan Nasional Indonesia.

Pada saat memperingati hari Kebangkitan Nasional, presiden pertama RI Soekarno selalu berpidato dan menyampaikan peran besar Boedi Oetomo dalam mewujudkan kesadaran bangsa.

Ia menegaskan bahwa Boedi Oetomo merupakan awal kesadaran bangsa Indonesia berjuang merebut kemerdekaan dengan jalan berorganisasi.

Presiden Soekarno menyampaikan bahwa, berdirinya Boedi Oetomo menjadi satu penanda bahwa bangsa Indonesia untuk pertama kalinya bangsa Indonesia menyadari bahwa persatuan dan kesatuan itu penting adanya.

Hingga saat ini Hari Kebangkitan Nasional selalu dirayakan setiap tahunnya untuk mengenang perjuangan para pahlawan bangsa.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan