Rabu, 20 Agustus 2025

Ijazah Jokowi

Teman Jokowi Ungkap Alasan Joko Widodo Mengaku Kuliah di Jurusan Teknologi Kayu UGM

Andi Pramaria mengungkapkan dugaannya mengenai alasan Jokowi pernah mengaku sebagai berkuliah di Jurusan Teknologi Kayu.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
Kolase tangkapan layar YouTube iNews dan Tribun Solo
TEMAN JOKOWI - (Kiri) Andi Pramaria, seseorang yang mengaku kawan mantan Presiden Jokowi saat kuliah di UGM dan (kanan) Jokowi saat ditemui di kediamannya di Jalan Kutai Utara Nomor 1, Kelurahan Sumber, Kota Solo, Senin, (5/5/2025). 

TRIBUNNEWS.COMAndi Pramaria, seorang yang mengaku sebagai kawan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kuliah di UGM, buka suara mengenai jurusan kuliah Jokowi.

Andi adalah salah satu pejabat widyaiswara di Kantor Balatkop UKM dan mantan Kepala Dinas Kehutanan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dia mengklaim sering berinteraksi dengan Jokowi semasa berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM. Oleh karena itu, dia mengaku siap menjadi saksi sejarah kehidupan perkuliahan Jokowi.

“Satu fakultas [dengan Jokowi]. Satu angkatan,” kata Andi dalam video yang diunggah di kanal YouTube Inews, Kamis, (15/5/2025).

Ketika ditanya apakah dia satu jurusan dengan Jokowi, Andi mengatakan jurusannya berbeda.

“Gini, kalau di Fakultas Kehutanan UGM itu, sebenarnya tidak ada jurusan,” katanya.

Dia kemudian mengungkapkan dugaannya mengenai alasan Jokowi pernah mengaku sebagai berkuliah di Jurusan Teknologi Kayu.

“Kita mengaku jurusan itu karena kita itu memilih sendiri. Jadi, misalnya Pak Jokowi konsentrasinya pada teknologi kayu, ya memang dia akhirnya ngakunya Jurusan Teknologi Kayu.”

“Kalau saya ngakunya jurusannya apa? Silvikultur. Karena saya penginnya itu dan saya memilih mata kuliah yang mengarah ke sana.”

Andi mengatakan tidak apa-apa jika keaslian ijazah Jokowi diragukan. Namun, dia mengatakan Jokowi memiliki teman-teman kuliah seangkatan yang bisa menjadi saksi bahwa Jokowi kuliah di UGM.

“Kemudian, beberapa orang, kalau enggak salah 11 orang itu lulus bareng dan diwisuda bareng di tanggal 19 November 1985. Kalau masuknya, ya memang tahun 1980,” ujar Andi menjelaskan.

Baca juga: Roy Suryo: Ijazah Saya Asli, S1 dan S2 UGM, S3 UNJ, Sindir Jokowi?

Ketika ditanya apakah para lulusan itu bisa menunjukkan wisuda mereka pada saat itu, Andi mengatakan pada tahun itu hanya satu orang temannya yang memiliki tustel atau kamera.

Orang itulah yang memiliki foto-foto wisuda.

“Jadi yang punya dokumentasi lengkap itu ya memang beliau.”

Jurusan Teknologi Kayu diklaim tidak ada di UGM

Pada tanggal 19 Desember 2017 Jokowi pernah mengunjungi Fakultas Kehutanan UGM.

Dalam pidatonya di sana, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada Kasmudjo yang disebut sebagai dosen pembimbingnya di Jurusan Teknologi Kayu.

“Sekali lagi Pak Kasmudjo, saya mengaturkan terima kasih karena bimbingan Bapak di Jurusan Teknologi Kayu, saya bisa menyelesaikan skripsi saya,” ujar Jokowi dalam tayangan video Kompas TV.

Sementara itu, pakar telematika Roy Suryo mengklaim tidak pernah ada Jurusan Teknologi Kayu di UGM.

“Nama jurusan yang disebutkan [Jokowi] saja salah. Namanya Teknologi Kayu, katanya, padahal Jurusan Teknologi Kayu itu enggak pernah ada di Fakultas Kehutanan. Ini artinya mahasiswa apa gitu, loh,” kata Roy dalam video yang tayang di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, 25 April 2025.

UGM digugat

Sementara itu, seorang advokat asal Makassar bernama Ir. Komarudin melayangkan gugatan terhadap UGM yang mengeluarkan ijazah Jokowi.

Komarudin mengajukan gugatan perdata senilai Rp69 triliun terhadap UGM melalui Pengadilan Negeri (PN) Sleman, Yogyakarta.

Baca juga: Ijazah Jokowi Diantar Adik Ipar ke Bareskrim Polri, Roy Suryo: Lucu, Harus Ada Keterangan Rinci

Gugatan tersebut terdaftar pada 5 Mei 2025 dengan nomor perkara 106/Pdt.G/2025/PN Smn.

Komarudin menuntut UGM membuktikan secara hukum keabsahan akademik ayahanda Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tersebut.

Termasuk soal skripsi, lokasi KKN (kuliah kerja nyata), serta dokumen akademik lain seperti KRS dan data Sipenmaru (seleksi penerimaan mahasiswa baru. 

"Kita hanya ingin UGM membuktikan. Kalau memang ada, ya buktikan supaya tidak gaduh," ujar Komarudin saat hadir dalam program Sapa Indonesia Malam KompasTV, Rabu (14/5/2025).

Dia juga meminta agar dibentuk tim gabungan untuk menyelidiki hal-hal tersebut supaya tak lagi ada kecurigaan.

Lalu, Komarudin menegaskan bahwa gugatan ini tidak bermuatan politik, melainkan murni demi transparansi dan kepentingan publik. 

Selain itu, Komarudin menyebut kegaduhan soal ijazah Jokowi sudah berlangsung dua tahun dan menurutnya berdampak pada ekonomi nasional.

Ia bahkan mengaitkan pelemahan rupiah terhadap dolar AS sebagai akibat dari kegaduhan ini.

“Dulu dolar Rp15.500, sekarang sudah Rp16.700. Ini berbahaya kalau dibiarkan bisa tembus Rp 20.000,” ujarnya. 

(Tribunnews/Febri/Rizki A.)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan