Rabu, 3 September 2025

Aksi Driver Ojek Online

5 Tuntutan Demo Ojol 20 Mei 2025, Ditujukan untuk Presiden Prabowo hingga Aplikator

Berikut tuntutan driver ojek online (ojol) yang akan menggelar demo bertajuk Aksi 205 pada Selasa (20/5/2025). Ditujukan untuk sejumlah pihak.

Tribunnews/Choirul Arifin
AKSI DRIVER OJOL - Foto sejumlah driver ojek online menunggu orderan penumpang di shelter kawasan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Berikut tuntutan driver ojek online (ojol) yang akan menggelar demo bertajuk Aksi 205 pada Selasa (20/5/2025). 

Igun bilang, sudah berkali-kali pihaknya melakukan aksi damai namun dianggap remeh oleh Pemerintah maupun aplikator.

"Sehingga pihak aplikator makin menjadi-jadi membuat program-program hemat dan prioritas bagi pengemudi online yang sangat merugikan pengemudi online, sehingga aksi kali ini mungkin kami harus lebih keras aksinya," ungkapnya.

Adapun titik-titik Aksi 205 besok, ialah Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Istana Merdeka, DPR RI. kantor-kantor aplikasi, dan semua lokasi yang berhubungan dengan perusahaan aplikasi.

"Massa ojol garda R2 gabungan R4 akan menyebar ke seluruh wilayah kota Jakarta secara masif mencari lokasi-lokasi berkaitan dengan tempat layanan perusahaan aplikasi," ungkapnya.

Respons Oraski

Sementara itu, Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (Oraski) menyatakan secara tegas tidak akan ikut turun ke jalan dalam aksi demonstrasi yang akan digelar driver ojek dan taksi online pada 20 Mei besok.

Ketua Umum Oraski, Fahmi Maharaja, mengeklaim anggota di asosiasinya yang mencapai jutaan mitra pengemudi online memilih untuk tetap on bid untuk menghidupi keluarga, ketimbang mengikuti aksi.

Dia menilai, kesejahteraan pengemudi harus diperjuangkan melalui pendekatan yang konstruktif dan rasional, bukan dengan mobilisasi politik atau tekanan jalanan yang bisa mengganggu stabilitas ekosistem transportasi online yang selama ini sudah terbentuk dan berjalan baik. 

Fahmi mengatakan, pada prinsipnya Oraski mendukung setiap upaya untuk meningkatkan kesejahteraan driver online.

Tetapi, pihaknya tidak sependapat dengan usulan DPR terkait pembatasan potongan aplikasi maksimal 10 persen.

"Usulan tersebut bisa menjadi preseden buruk bagi keberlangsungan transportasi online. Ekosistem ini selama ini terbukti mampu bertahan tanpa subsidi pemerintah, bahkan di tengah tantangan ekonomi global," kata dia.

"Jangan sampai niat baik berubah jadi blunder yang membahayakan semuanya," ujar Fahmi. 

Tanggapan Polisi

Sementara itu, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, mengatakan belum menyiapkan rekayasa lalu lintas.

Pihak kepolisian masih mencermati potensi massa yang ikut dalam aksi demo tersebut.

"Nanti akan kita lihat dulu potensi massa dan lokasi titik kumpul sekiranya perlu dilakukan rekayasa," ungkapnya dalam keterangan Senin (19/5/2025).

Argo menyebut, informasi demo sudah diterima Ditlantas Polda Metro Jaya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan