Minggu, 7 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ketua DPD RI Setuju dengan Prabowo: Konflik Israel-Palestina Harus Diakhiri 

Sultan juga menyampaikan kekhawatiran atas penurunan drastis jumlah penduduk dan luas wilayah Palestina. Ia memperingatkan, tanpa intervensi

Penulis: Fersianus Waku
Istimewa
Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin, saat bertemu Presiden terpilih, Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Bachtiar Najamudin, menyatakan dukungannya terhadap sikap Presiden Prabowo Subianto yang membuka opsi hubungan diplomatik dengan Israel, dengan syarat negara tersebut mengakui kemerdekaan Palestina terlebih dahulu.

Sultan menegaskan, langkah Prabowo tersebut selaras dengan amanat konstitusi Indonesia yang menempatkan perdamaian dunia sebagai cita-cita utama politik luar negeri.

“Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina harus diakhiri demi masa depan kedua negara, khususnya bagi peradaban bangsa Palestina,” ujar Sultan saat dihubungi, Jumat (30/5/2025).

Ia menilai agresi Israel di Tepi Barat makin tidak terkendali, bahkan di tengah kecaman dunia internasional.

Menurutnya, situasi ini hanya akan memperburuk penderitaan rakyat Palestina dan mengancam stabilitas kawasan.

“Lebih penting menghindari konflik akibat perang daripada mempertahankan ego permusuhan yang terus merugikan rakyat Palestina dan dunia Islam,” lanjutnya.

Baca juga: Prabowo Diminta Fokus Perjuangkan Kemerdekaan Palestina, Tak Buru-buru Bicara Hubungan dengan Israel

Sultan juga menyampaikan kekhawatiran atas penurunan drastis jumlah penduduk dan luas wilayah Palestina. Ia memperingatkan, tanpa intervensi diplomatik yang adil dan saling mengakui eksistensi negara, Palestina bisa terhapus dari peta dunia.

Menyikapi hal tersebut, Sultan menyuarakan dukungan penuh terhadap inisiatif “two-state solution” yang diangkat Prabowo bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ia menyerukan agar komunitas internasional segera menindaklanjuti pendekatan ini secara konkret.

“Memutuskan untuk mengakui bukan berarti membenarkan semua tindakan Israel terhadap rakyat Palestina. Bangsa kita juga pernah dijajah, tetapi kini kita menjalin hubungan baik dengan mantan penjajah,” katanya.

Sultan optimistis umat Islam Indonesia memiliki harapan besar terhadap masa depan Palestina. Ia mengajak seluruh pihak mempercayakan kepada Prabowo tugas membangun hubungan diplomatik global yang lebih adil.

Sebelumnya, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia siap membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika negara tersebut terlebih dahulu mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Hal itu ia sampaikan saat konferensi pers bersama Presiden Macron di Istana Merdeka, Selasa (28/5/2025).

“Begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap mengakui Israel, siap buka hubungan diplomatik. Indonesia juga siap mengirim pasukan perdamaian,” tegas Prabowo.

Baca juga: Diantar Prabowo hingga Pesawat, Macron Beri Kiss Bye Tinggalkan Indonesia

Dalam pembicaraan empat mata dengan Macron, Prabowo menekankan pentingnya solusi damai atas konflik Palestina. Ia menyebut Prancis berkomitmen untuk terus mendorong pengakuan kemerdekaan Palestina dan memastikan akses bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.

Prabowo juga menyatakan dukungan terhadap rencana Prancis dan Arab Saudi yang akan menggelar KTT pada Juni mendatang, dengan agenda utama mendorong implementasi solusi dua negara dan perdamaian di Timur Tengah.

“Indonesia konsisten mendukung kemerdekaan Palestina sebagai syarat terciptanya perdamaian sejati. Namun kita juga harus mengakui hak Israel untuk hidup sebagai negara berdaulat dengan jaminan keamanan yang setara,” kata Prabowo.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan