Profil dan Sosok
Sosok Boy Thohir, Kakak Erick Thohir Jadi Wakil Presiden Komisaris ADRO usai Undur Diri dari GOTO
Penunjukan Boy Thohir sebagai Wakil Presiden Komisaris ADRO terjadi tak lama setelah ia mengundurkan diri dari jajaran komisaris GOTO.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Simak sosok Boy Thohir, kakak Menteri BUMN Erick Thohir yang baru saja ditunjuk sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), yang sebelumnya dikenal Adaro Energy Indonesia.
Penetapan Boy Thohir sebagai Wakil Presiden Komisaris ADRO menjadi bagian dari perubahan susunan dewan komisaris dan direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin (2/6/2025).
Sebelumnya, Boy Thohir menjabat sebagai Presiden Direktur ADRO.
Dengan perubahan ini, posisi Presiden Direktur kini diisi oleh Iwan Dewono Budiyuwono, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur.
"Para pemegang saham Alamtri menyetujui perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris," tulis manajemen ADRO dalam keterangan tertulis resmi, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Senin (2/6/2025).
Berikut susunan lengkap Komisaris dan Direksi ADRO yang baru:
Dewan Komisaris:
- Presiden Komisaris: Edwin Soeryadjaya
- Wakil Presiden Komisaris: Garibaldi Thohir
- Komisaris: Christian Ariano Rachmat
- Komisaris: Arini Saraswaty Subianto
- Komisaris Independen: Budi Bowoleksono
- Komisaris Independen: Mohammad Effendi
Direksi:
- Presiden Direktur: Iwan Dewono Budiyuwono
- Direktur: M. Syah Indra Aman
- Direktur: Lany Djuwita Wong
Jadi Wakil Presiden Komisaris ADRO Tak Lama setelah Boy Thohir Mundur dari Komisaris GOTO
Baca juga: Ayahnya Pelatih Prabowo di Kopassus, Intip Sosok Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko Calon Kuat Kapolri
Penunjukan Boy Thohir sebagai Wakil Presiden Komisaris ADRO terjadi tak lama setelah ia mengundurkan diri dari jajaran komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan GoTo pada Jumat (2/5/2025), Sekretaris Perusahaan GoTo, R.A. Koesoemohadiani, menyatakan bahwa Garibaldi Thohir mengundurkan diri untuk fokus pada kegiatan usaha keluarga.
“Pengunduran diri Bapak Garibaldi Thohir diajukan pada tanggal 2 Mei 2025. Beliau memilih fokus pada kegiatan usaha keluarga,” ujar Koesoemohadiani.
Selain Boy Thohir, GOTO juga menerima pengunduran diri dari Thomas Kristian Husted sebagai Wakil Presiden Direktur dan Nila Marita Indreswari sebagai Direktur.
Keduanya menyampaikan keinginan untuk melanjutkan fokus profesional di luar perseroan.
Sosok Boy Thohir
- Nama lengkap: Garibaldi Thohir
- Tempat, tanggal lahir: Bandar Lampung, 1 Mei 1965
- Agama: Islam
- Orang tua: Mochammad Teddy Thohir dan Edna Thohir
- Pendidikan:
- University of Southern California, Amerika Serikat - S1, Bachelor of Science (BSc)
- Northrop University, Los Angeles, Amerika Serikat - S2, Master of Business Administration (MBA)
Boy Thohir merupakan kakak kandung dari Menteri Badan Usaha Milik Negara RI (BUMN) Erick Thohir.
Boy dan Erick terpaut usia lima tahun.
Soal profesi, Boy Thohir dikenal sebagai pengusaha dan investor.
Menilik latar belakangnya, Boy Thohir beserta kakak (Rika Thohir alias Hireka Vitaya) dan sang adik berasal dari keluarga pengusaha
Sang ayah, Mochammad Teddy Thohir dikenal sebagai pengusaha sukses yang turut membesarkan Astra International, salah satu perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia.
Perjalanan Karier Boy Thohir
Setelah menyelesaikan pendidikan master di Amerika Serikat pada 1989, Boy Thohir pulang ke Tanah Air dan berencana bekerja di perusahaan bonafide.
Akan tetapi, sang ayah menentang keinginan Boy Thohir tersebut dan justru ingin sang anak memiliki usaha sendiri.
Pada 1991, Boy Thohir mencoba mendirikan perusahaan properti.
Namun, ia terkendala soal pembebasan lahan, sehingga memutuskan untuk menjual perusahaan tersebut ke perusahaan ayahnya, Astra International.
Pada 1992, Boy Thohir memulai karier di industri tambang batu bara dengan bergabung di PT Allied Indo Coal di Sawah Lunto, Sumatera Barat.
Ia memegang saham di perusahaan tersebut sebesar 20 persen.
Namun, bisnis batu bara ini diterpa badai krisis ekonomi pada 1998, di mana para mitra bisnis meninggalkan Indonesia.
Boy Thohir pun bangkit, ketika pada 2005 silam, ia bersama Sandiaga Uno, Benny Soebianto, Theodore Permadi Rachmat, dan Edwin Soeryadjaya membentuk konsorsium.
Konsorsium tersebut membeli saham Adaro Energy dari New Hope, perusahaan asal Australia.
Di bawah kepemimpinan Boy Thohir dkk, Adaro Energy sukses melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2008 dan terus berkembang.
Selain itu, pada 1997 Boy Thohir juga mendirikan perusahaan pembiayaan kendaraan, Wahana Ottomitra Multiartha (WOM) Finance, dengan modal awal Rp5 miliar.
Namun, ia akhirnya menjual WOM Finance dan mendapat dana 150 juta dolar AS yang selanjutnya digunakan untuk membeli tambang batu bara di Kalimantan Selatan dan menambah kepemilikan saham di PT Adaro Energy Tbk.
Selanjutnya, PT Adaro Energy Tbk yang dipimpin Boy Thohir resmi berubah nama menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk.
Adapun pada 2024, Boy Thohir menduduki peringkat 17 dalam kategori 50 Orang Terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes.
Jumlah kekayaannya mencapai 3,8 miliar dolar AS.
(Tribunnews.com/Rizki A.) (Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.