Minggu, 10 Agustus 2025

Sopir Truk Berdemo, Tolak Aturan Zero ODOL di Sejumlah Wilayah: Jabar, Jateng, hingga Jatim

Berikut aksi-aksi solidaritas para sopir truk di berbagai daerah yang menolak aturan Zero Over Dimension Over Load (ODOL) dari aparat berwajib

Tribun Jateng/Agus Iswadi
BLOKIR JALAN RINGROAD SOLO-KARANGANYAR  - Sekitar 100-an sopir truk angkutan jalan turun ke jalan menggelar aksi protes razia truk ODOL oleh aparat dengan memarkir truk-truk mereka menutupi badan jalan Ring Road Solo-Karanganyar, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (19/6/2025) siang.   

TRIBUNNEWS.COM - Sopir-sopir truk menggelar aksi solidaritas atau demo di berbagai wilayah di Pulau Jawa pada Kamis (19/6/2025).

Mereka menolak kebijakan Zero Over Dimension Over Load (ODOL) dari aparat berwajib yang belakangan dianggap kurang tepat sasaran. 

Wacana diberlakukannya aturan zero truk ODOL itu dianggap rentan dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Sebab, Pasal 277 Undang-undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) hanya sebatas mengatur perubahan fisik kendaraan, bukan mengatur over dimension muatan.

Berikut aksi-aksi solidaritas para sopir truk di berbagai daerah.

Jawa Barat

Di Provinsi Jawa Barat, aksi demo sopir truk terjadi di wilayah Kabupaten Bandung.

Melansir TribunJabar, ribuan sopir truk tersebut terlihat memblokade akses exit toll Soreang-Pasir Koja (Soroja), sejak pukul 12.00 WIB. 

Akibatnya, akses lalu lintas yang menuju ke jalan exit Tol Soroja terjadi kemacetan.

Perwakilan Komunitas Engkel Mania Indonesia, Irvan Dinarya (35), mengatakan kebijakan ODOL tersebut sangat merugikan para sopir truk.

"Meskipun saat ini kebijakan atau peraturan itu masih disosialisasi, tapi bagi kami itu akan merugikan," ujar Irvan saat ditemui di exit toll Soroja pada Kamis.

Baca juga: Protes Razia Truk ODOL Juga Menggema di Jateng, Sopir Blokir Jalan Ringroad Solo-Karanganyar

Irvan menjelaskan muatan barang yang diangkut sopir akan berkurang, sementara harga barang yang di bawa tidak stabil.

"Contoh gini, kebanyakan yang demo muatan sayuran, kalau muatan sayuran kan harga sayuran fluktuatif kan naik turun naik turun. Kalau di kala harga sayuran turun, terus kita bawa muatan sedikit, jadinya rugi," kata Irvan.

Irvan berharap pemerintah bisa kembali meninjau kembali kebijakan itu.

"Ya kalau harapan dari dari sopir untuk ODOL itu dibatalkan saja. Ya di tinjau lagi regulasinya bagaimana efeknya buat para sopir."

"Mungkin kalau masih tetap ditetapkan, kedepannya mungkin bakal ada aksi seperti ini lagi. Sampai mungkin peraturannya ya semua kita dihapuskan lah," tegas Irvan.

Jawa Tengah

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan