Rabu, 27 Agustus 2025

PSI Gelar Pemilu Raya

Jokowi Tak Mencalonkan Ketum PSI, Pengamat Duga Kaesang Didorong Ikuti Jejak Karier Gibran

Diketahui nama Jokowi sempat digadang bakal maju sebagai Ketua Umum PSI selanjutnya.

|
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
KETUA UMUM PSI - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (7/10/2023) lalu. Jokowi yang saat itu menjabat presiden RI menghadiri acara ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga turut menyoroti soal tidak majunya Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pertarungan kursi Ketua Umum DPP PSI.

Diketahui nama Jokowi sempat digadang bakal maju sebagai Ketua Umum PSI selanjutnya.

Namun Ketua Umum DPP PSI saat ini yang juga putra bungsu Jokowi Kaesang Pangarep membantah isu tersebut.

Terkait dengan hal tersebut, Jamiluddin menilai ada dua kemungkinan Jokowi tidak jadi maju menjadi ketua umum PSI.

"Pertama, Jokowi ingin maju menjadi Ketum PSI tampaknya hanya cek ombak. Jokowi ingin tahu seberapa besar para kader PSI masih mendukung dirinya," kata Jamiluddin saat dimintai tanggapannya, Senin (23/6/2025).

Hal itu perlu diketahui Jokowi karena selama dirinya menjadi presiden, PSI menjadi pendukung utamanya. 

Dengan cek ombak tersebut, Jokowi akhirnya mengetahui dukungan PSI terhadapnya masih besar meskipun sudah tidak menjadi presiden lagi.

"Jadi sejak awal Jokowi tampaknya memang tak ingin menjadi ketum PSI. Jokowi masih belum mau masuk partai, termasuk jadi petinggi partai," kata dia.

Kemungkinan kedua, Jokowi kata dia, sejak awal memang tetap menginginkan anaknya Kaesang Pangarep kembali menjadi Ketum PSI. 

Terhadap kemungkinan tersebut, Jokowi menurut Jamiluddin meyakini Kaesang akan menang bila maju kembali menjadi Ketum PSI. 

"Atas dasar itulah, Jokowi kiranya mendorong anaknya kembali maju menjadi Ketum PSI pada Pemilihan Raya mendatang," beber dia.

Oleh karena itu, menurut Jamiluddin, tidak jadinya Jokowi maju sebagai Ketum PSI lantaran untuk memberi kesempatan kepada Kaesang untuk terus berkarier di politik. 

Hal itu penting dilakukan agar kata dia, Kaesang kelak dapat berkembang seperti kakaknya Gibran Rakabuming Raka dan saudara iparnya Bobby Nasution.

"Hal itu perlu dilakukan Jokowi karena tinggal Kaesang yang belum memiliki jabatan publik. Dengan tetap menjadi Ketum PSI tentu jabatan publik akan lebih mudah diperoleh Kaesang di masa mendatang," tandas dia.

Diberitakan, Kaesang Pangarep resmi mendaftar sebagai Calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), di Kantor DPP PSI, Jakarta, pada Sabtu, (21/6/2025). 

Kaesang mengatakan sebelum mendaftar ia sudah terlebih dahulu berkomunikasi dengan ayahnya, yakni Joko Widodo (Jokowi). 

"Saya sudah berkomunikasi dengan beliau, saya sudah satu Minggu ini di Solo dan baru saja tadi mendarat pukul tiga tadi," kata Kaesang.

Dalam komunikasi tersebut Kaesang memastikan bahwa Jokowi tidak akan maju dalam pencalonan Ketua Umum PSI

Kaesang mengatakan tidak mungkin seorang ayah dan anak bertarung dalam satu partai untuk memperebutkan kursi Ketua Umum.

"Mengenai beliau akan menjadi Ketua umum atau tidak, itu sudah kami obrolkan di seminggu terakhir ini. Kan ndak mungkin juga anak sama bapak saingan," katanya.

Kaesang mengatakan telah meyakinkan Jokowi agar memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk memimpin Partai politik.

"Berilah kesempatan kepada anak muda anak muda itu bukan pemimpin masa depan, anak muda itu pemimpin masa kini," pungkasnya.

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan