Rabu, 3 September 2025

Sorot Tingginya Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak, Atalia Praratya Serukan Aksi Serius dan Terpadu

Atalia Praratya, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
HandOut/IST
KEKERASAN ANAK DAN PEREMPUAN - Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Golkar, Atalia Praratya, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang tercatat sepanjang paruh pertama tahun 2025.  

Lebih lanjut, Atalia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terlibat aktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung para korban untuk berani bersuara dan bangkit dari trauma.

"Kita tidak bisa berjalan sendiri. Tokoh agama, tokoh adat, organisasi masyarakat, mahasiswa dan komunitas punya peran vital dalam mengubah narasi dan mendukung korban. Mari kita bangun lingkungan yang suportif di mana korban berani bersuara dan mendapatkan dukungan penuh dari sekitar," ujar Atalia.

Untuk diketahui, pada 29 Juni lalu, Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi dalam acara Istighotsah Kubro Muslimat NU di Pati, Jawa Tengah, menyebut bahwa dalam waktu hanya 16 hari, jumlah kasus kekerasan meningkat tajam dari 11.850 menjadi 13.845 kasus. Sebagian besar kasus merupakan kekerasan seksual.

Atalia juga menyoroti faktor ekonomi sebagai salah satu penyebab kekerasan terhadap perempuan.

Sebab itu, menurutnya, program pemberdayaan ekonomi perempuan harus diperkuat agar mereka lebih mandiri dan terlindungi.

"Terjadinya kekerasan terhadap perempuan seringkali berhubungan dengan ketidakberdayaan ekonomi," ucapnya.

Lebih lanjut, Atalia menegaskan komitmen Fraksi Golkar untuk terus mengawal isu ini di parlemen melalui tiga fungsi utama DPR: legislasi, anggaran, dan pengawasan.

Baca juga: Atalia Praratya Tulis Pesan Haru di Momen Ulang Tahun Mendiang Putranya: Ingatan Aa akan Abadi

"Kami akan terus mendorong pemerintah untuk mengalokasikan anggaran yang memadai, memperkuat regulasi yang ada, dan memastikan implementasi kebijakan yang efektif demi tercapainya Indonesia yang bebas dari kekerasan terhadap perempuan," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan