Rabu, 27 Agustus 2025

Wacana Pergantian Wapres

Jenderal Purn Fachrul Razi Buka Peluang Temui SBY Bahas Pemakzulan Wapres Gibran 

Fachrul Razi, membuka kemungkinan akan bertemu dengan SBY bahas pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Tribunnews.com/Fersianus Waku
PEMAKZULAN GIBRAN - Mantan Wakil Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, dalam acara konferensi pers Forum Purnawirawan Prajurit TNI terkait dorongan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di kawasan Kemang, Jakarta, Rabu (2/7/2025). (Fersianus Waku) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Panglima TNI, Jenderal (Purn) Fachrul Razi, membuka kemungkinan akan bertemu dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk bertukar pandangan mengenai pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

"Nah kalau soal menemui itu kan bisa tertutup ya, mungkin nanti kita cari pendekatan pendekatannya tidak formal," kata Fachrul di kawasan Kemang, Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Fachrul menyebut, pertemuan dengan SBY bisa saja dilakukan. Lagipula, kata dia, sosok SBY berbeda dengan Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi.

"Bisa saja (rencana bertemu). Karena kalau Pak SBY berbeda banget dengan Pak Jokowi. Begitu selesai masa tugasnya dia enggak cawe-cawe lagi," ujarnya.

Menurut Fachrul, Gibran telah memenuhi sejumlah ketentuan sebagaimana tertuang dalam Pasal 7A Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatur alasan pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden.

"Apakah sudah memenuhi syarat untuk sesuai dengan Undang-Undang Dasar Pasal 7A? Sudah sangat memenuhi syarat," ungkapnya.

Dia menjelaskan, sedikitnya tiga dari enam kriteria dalam pasal tersebut telah terpenuhi. Pertama, adanya tindakan tercela yang dinilai merusak martabat jabatan wakil presiden. 

Kedua, dugaan keterlibatan dalam praktik korupsi meski belum terbukti secara hukum. Ketiga, Gibran tidak lagi memenuhi syarat sebagai wakil presiden sebagaimana disebutkan secara eksplisit dalam UUD 1945.

"Jadi kalau dari aspek itu saya kira sudah terpenuhi, tinggal sebetulnya DPR mengambil langkah-langkah mengusut apa betul sesuai itu, dan kalau sudah saya kira enggak usah tunggu lama-lama lah," tegas Fachrul.

Fachrul juga menyinggung kekhawatiran atas citra bangsa di mata dunia internasional apabila tidak ada langkah tegas dari lembaga legislatif.

"Kasian bangsa ini, apa jadinya bangsa ini. Nanti jadi bahan ketawaan negara lain kita ini. Dipimpin oleh tamatan SMP, yang enggak jelas juga ilmunya, yang mengaku bahwa dia enggak pernah baca-baca pak, enggak ada budaya baca di rumah kami, kata beliau kan ya. Mungkin budayanya budaya main game," ungkapnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan