Jumat, 5 September 2025

Usulkan Tambahan Anggaran Rp 184 Triliun untuk 2026, Menhan: Harga Kedaulatan Itu Sangat Mahal

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan Kemhan dan TNI masih membutuhkan tambahan anggaran untuk tahun 2026 sebesar Rp 184 triliun.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
ANGGARAN 2026 - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/7/2025). Ia menyampaikan, Kemhan dan TNI masih membutuhkan tambahan anggaran untuk tahun 2026 sebesar Rp 184 triliun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan Kemhan dan TNI masih membutuhkan tambahan anggaran untuk tahun 2026 sebesar Rp 184 triliun.

Tambahan anggaran itu untuk memenuhi berbagai kebutuhan prioritas nasional, termasuk penguatan kekuatan militer dan peningkatan kesejahteraan personel.

Hal itu diungkapkan Sjafrie usai melakukan rapat dengan Komisi I DPR RI bersama Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan, Rabu (9/7/2025).

"Kami melaporkan rencana kebutuhan anggaran kita yang menurut pagu indikatif yang diberikan oleh Menteri Keuangan, kita masih memerlukan tambahan anggaran untuk memenuhi kebutuhan prioritas yang sangat penting, baik itu yang menyangkut soal pembangunan kekuatan, kemudian perawatan personel, kesejahteraan, yang tentunya akan digunakan oleh TNI,” kata Sjafrie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Menurutnya, tambahan anggaran akan digunakan masing-masing markas besar angkatan untuk keperluan pembinaan kekuatan di lingkungan TNI.

Baca juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Tolak Bahas Wacana Pemakzulan Gibran: Kita Enggak Urus Politik

Karena itu, Kementerian Pertahanan akan mengajukan permohonan resmi kepada Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

“Jadi kita masih memerlukan satu upaya yang akan kita usulkan kepada Menteri Keuangan dan Menteri Bappenas bahwa pagu indikatif yang diberikan kepada kita masih belum mencukupi kebutuhan prioritas,” ujar Sjafrie.

"(Usulan tambahan anggaran) Rp 184 triliun," imbuhnya.

Baca juga: Menhan Serahkan Bendera Indonesia dan Prancis ke Kontingen yang Akan Tampil di Bastille Day

Namun, saat ditanya besaran pagu indikatif 2026 yang sudah diberikan, ia mengaku tak mengingat secara rinci.

“Saya lupa berapa, tapi kita masih memerlukan tambahan, nanti bisa ditanya oleh Dirjen Renhan berapa pagu indikatif yang diberikan, tapi kami melihat belum mencukupi kebutuhan yang kita inginkan untuk menjawab prioritas nasional,” ujarnya.

Sjafrie pun mengajak seluruh pihak, termasuk media, untuk turut menyuarakan pentingnya investasi besar dalam sektor pertahanan sebagai bentuk menjaga kedaulatan negara.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi pertimbangan bagi mereka bahwa harga kedaulatan itu sangat mahal, ini tidak bisa kita bandingkan dengan membeli sesuatu. Peralatan militer ini sangat mahal untuk menjamin kedaulatan negara,” ujarnya.

Sjafrie juga menekankan perlunya perhatian khusus terhadap pemeliharaan dan kesejahteraan personel TNI, termasuk dalam hal pemenuhan fasilitas perumahan bagi tamtama, bintara, hingga perwira.

“Saya kira teman-teman media bisa ikut menyuarakan bahwa harga kedaulatan itu cukup tinggi nilainya dan juga kita minta ada perhatian khusus untuk pemeliharaan perawatan personel kita, baik yang pangkat tamtama, bintara, dan juga perwira dalam hubungan perumahan prajurit,” pungkas Sjafrie.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan