Sabtu, 6 September 2025

Pendaki Tewas di Gunung Rinjani

Autopsi Juliana Marins di Brasil: Tewas 15 Menit Seusai Jatuh, Keluarga Protes Lagi

Keluarga Juliana Marins kembali protes karena tidak terima dengan hasil autopsi kedua di Brasil, keluarga minta Juliana Marins diautopsi ulang

Editor: Sri Juliati
Instagram @ajulianamarins/@natadecoco_ee
PENDAKI TEWAS DI GUNUNG RINJANI - Foto memperlihatkan sosok Juliana Marins, pendaki asal Brasil semasa hidup, dan posisinya ketika terjatuh di Gunung Rinjani. Juliana ditemukan sudah tidak bernyawa, Selasa (24/6/2025), setelah dilaporkan jatuh ke dalam jurang arah Danau Segara Anak pada Sabtu (21/6/2025). 

TRIBUNNEW.COM - Hasil autopsi kedua jenazah Juliana Marins (26), pendaki Brasil yang meninggal di Gunung Rinjani, Lombok, Indonesia, diketahui publik.

Adapun autopsi ulang dilakukan pada Rabu (2/7/2025) oleh dua ahli forensik dari Kepolisian Rio de Janeiro, Brasil, disaksikan seorang perwakilan dari Kepolisian Federal dan bantuan teknis dari pihak keluarga.

Melansir WartaKotalive, data dari Institut Kedokteran Forensik Rio de Janeiro pada Kamis (10/7/2025), Juliana Marins tewas 10 hingga 15 menit seusai terjatuh dalam jurang ketinggian ratusan meter.

Dari laporan tersebut dijelaskan Juliana Marins meninggal dunia akibat mengalami cedera fatal sebelum akhirnya kehabisan napas. 

Juliana Merins meninggal karena pendarahan internal hebat dan trauma parah akibat terjatuh dari ketinggian.

Hasil pemeriksaan forensik, Juliana Merins mengalami fraktur pada panggul, dada, tengkorak, dan beberapa bagian tubuh lainnya cedera yang membuatnya tidak mampu bergerak atau meminta pertolongan.

Tim forensik Brasil memperkirakan korban masih hidup selama 10 hingga 15 menit sebelum akhirnya meninggal dunia.

Rentang waktu ini jauh lebih singkat dibandingkan hasil autopsi di Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar, Indonesia.

Hasil Autopsi di Indonesia

Proses autopsi pertama dilakukan di Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar, Indonesia pada Kamis (26/6/2025) pukul 22.00 WITA.

Dokter Ida Bagus Putu Alit, DMF. Sp.F selaku dokter forensik RSUD Bali Mandara mengungkapkan hasil autopsi jenazah Juliana Marins ditemukan luka-luka pada seluruh tubuh Juliana Marins.

Baca juga: Prabowo Bertemu Presiden Brasil Hari Ini, Kasus Juliana Marins akan Diungkit

Terutama luka lecet geser yang menandakan korban memang tergeser dengan benda-benda tumpul. 

"Kemudian kita juga menemukan adanya patah-patah tulang. Terutama di daerah dada, bagian belakang, juga tulang punggung dan paha," kata Dokter Alit dilansir Tribun-Bali.

Dari patah-patah tulang ini, terjadi kerusakan pada organ-organ dalam serta pendarahan. 

Pihak rumah sakit menyimpulkan sebab kematian Juliana Marins adalah karena kekerasan tumpul, yang menyebabkan kerusakan organ-organ dalam dan pendarahan.

Pendarahan paling parah dan banyak terjadi di dada dan perut. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan