Gubernur Lemhannas Dukung Langkah Indonesia Gabung BRICS: Diversifikasi Pasar Global
Gubernur Lemhannas Ace Hasan dukung langkah Presiden Prabowo gabung BRICS meski ada ancaman tarif 10?ri Donald Trump.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzilly menanggapi langkah Presiden Prabowo Subianto membawa Indonesia gabung BRICS (forum kerjasama antar negara).
Pasalnya keputusan ini dilakukan di tengah ancaman penerapan tarif impor Presiden AS Donald Trump 10 persen kepada negara-negara BRICS.
Ace menilai, selain merupakan wujud dari politik indonesia yang bebas aktif, langkah Presiden merupakan bentuk perluasan diversifikasi pasar global.
"Saya kira bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS sebagai langkah strategis dalam memperluas kerjasama internasional kita," kata Ace dalam pertemuan dengan Himpunan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (11/7/2025).
Baca juga: Dari KTT BRICS Brasil, Prabowo Lanjut ke Belgia-Prancis Hadiri Bastille Day
Menurutnya, BRICS sebagai aliansi kerjasama negara-negara besar di dunia akan memperluas kerjasama bagi Indonesia di berbagai bidang.
Ace menambahkan, di tengah situasi geopolitik dan geoekonomi global yang belum stabil, semua elemen harus bersatu padu memperkokoh nilai-nilai kebangsaan.
"Memperkokoh nilai-nilai kebangsaan harus terus kita lakukan di tengah dinamika kehidupan kenegaraan yang terus menghadapi tantangan baru" tuturnya.
Ketua Umum Himpunan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD) Haryara Tambunan mengatakan bahwa pihaknya akan senantiasa pro aktif mendukung berbagai kegiatan yang belandaskan nilai-nilai kebangsaan.
"Iya kita (HIPAKAD) bersama dengan Lemhannas akan terus bersinergi menerapkan program wawasan kebangsaan yang digagas oleh pak gubernur, karena saya yakin ini semua untuk Indonesia yang lebih baik" ungkapnya.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan memberikan tarif tambahan sebesar 10 persen, kepada BRICS maupun negara-negara yang mendukung kebijakan anti-Amerika.
Pernyataan tersebut termuat dalam unggahan di media sosial Truth Social pada Minggu (6/7) kemarin.
"Negara mana pun yang mendukung kebijakan anti-Amerika dari BRICS akan dikenakan Tarif TAMBAHAN sebesar 10 persen," tulis Trump.
"Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!" imbuhnya.
Adapun negara-negara yang tergabung dalam keanggotaan BRICS adalah Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.
Sementara BRICS telah memperluas keanggotaannya pada 2024, Indonesia termasuk didalamnya. Enam negara baru itu meliputi Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iran, Ethopia dan Mesir.
PSI Tolak Rencana Privatisasi PAM Jaya Lewat IPO |
![]() |
---|
Jadwal Voli Hari Ini: Indonesia vs Thailand Rebutan Ranking 19 Piala Dunia Voli U21 2025 Putra |
![]() |
---|
Fakta Kelolosan Putri KW ke Semifinal Kejuaraan Dunia BWF 2025, Medali ke-8 Tunggal Putri Indonesia |
![]() |
---|
Rekap Hasil Kejuaraan Dunia BWF 2025: 2 Wakil KO, Putri KW Nyawa Terakhir Kontingen Indonesia |
![]() |
---|
Jadi WNI, Mauro Zijlstra Akan Perkuat Timnas Indonesia U-23 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.