Minggu, 7 September 2025

Viral Ridwan Kamil Protes Penerbangan Delay, Begini Permintaan Maaf Super Air Jet

Ridwan Kamil terlibat debat dengan Airport Operation Center Head Bandara I Gusti Ngurah Rai terkait alasan penudaan keberangkatan Super Air Jet

Editor: Erik S
Instagram/@superairjet
DELAY BERJAM-JAM- Ilustasi Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil viral protes karena penerbangan Super Air Jet tujuan Bali - Jakarta mengalami keterlambatan (delay). 

Ridwan Kamil dan penumpang lain dijanjikan akan terbang pada Sabtu, 12 Juli 2025 dini hari pukul 01.40 WITA.

Baca juga: Maskapai Super Air Jet Buka Rute Baru Jogja-Palangkaraya, Berikut Jadwal Keberangkatannya

Bahkan 10 menit sebelum jam yang dijadwalkan, penerbangan dinyatakan cancel atau dibatalkan.

Penumpang diberangkatkan pada keesokan harinya pukul 08.00 WITA. Sehingga total delay yang dialami selama 10 jam.

Debat dengan Petugas Bandara

Sementara itu, dalam video yang beredar, Ridwan Kamil tampak terlibat debat dengan Airport Operation Center Head Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Petugas tersebut, memakai rompi berwarna hijau terang dengan tulisan "Angkasa Pura" di bagian belakang.

Tidak hanya Ridwan Kamil, terdapat sekumpulan penumpang lainnya juga yang mempertanyakan alasan penerbangan tertunda.

Kepada petugas tersebut, Ridwan Kamil meminta agar bisa menghubungi langsung pengambil keputusan hingga penerbangan pesawat tertunda.

Baca juga: Super Air Jet Maskapai Pertama yang Terbang dari Bandara Dhoho Kediri

"Kami sebagai bayar mau bicara ke pengambil keputusan, telepon aja," kata Ridwan kamil.

"Bilang, Pak Ridwan mau bicara. Nanti jawabannya, 'saya tidak mau bicara dengan Pak Ridwan,' udah selesai," sambung dia.

Berdasarkan ucapan perekam video, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 2.30 WITA.

Ridwan Kamil pun kecewa karena pihak pemangku kebijakan di bandara tidak mau berbicara kepadanya selaku penumpang.

"GM terminal tidak mau bicara minimal untuk menjelaskan alasan membatalkan penerbangan karena ada pengaspalan," ucap Ridwan Kamil.

"Aspal dengan ada puluhan penumpang memilih aspal, padahal pesawatnya sudah ada. (SOP) bukan kitab suci, teknisnya boleh, makanya kapten yang memutuskan," ucap Ridwan Kamil. (Tribunnews/Kompas.com)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan